Blitar (ANTARA) - Komunitas Nasionalis dan Marhaenis Blitar Raya, Jawa Timur, mendorong penguatan pendidikan karakter kepada anak sebagai upaya menanamkan nilai-nilai nasionalisme.
Kepala Sekolah Kelas Bung Karno dari Komunitas Nasionalis dan Marhaenis Blitar Raya Joko Pramono mengemukakan tentang pentingnya pendidikan karakter bagi anak.
“Kami ingin anak-anak, baik yang masih bersekolah maupun yang putus sekolah, memahami identitas dan tanggung jawab mereka sebagai warga negara,” katanya di Blitar, Rabu.
Ia mengatakan dunia pendidikan di Blitar, saat sedang menghadapi krisis serius akibat anak putus sekolah. Ditambah, dalam kejadian kerusuhan massa di Kabupaten Blitar, yang berujung pada aksi pembakaran kantor DPRD Kabupaten Blitar, ternyata juga melibatkan anak di bawa umur.
Diketahui salah satu tersangka yang masih berusia 16 tahun berperan sebagai provokator dengan cara menghasut melalui grup WhatsApp.
Pihaknya mengusulkan penguatan pendidikan karakter melalui program Nation and Character Building yang digagas melalui Kelas Bung Karno, sebuah forum diskusi kebangsaan yang diadakan rutin setiap dua minggu di Istana Gebang.
Selain itu, Joko menekankan pentingnya peran satuan pendidikan pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) sebagai solusi bagi anak-anak yang tidak dapat melanjutkan pendidikan formal.
“PKBM adalah jembatan untuk mengembalikan anak-anak putus sekolah ke jalur pendidikan yang produktif. Kami menawarkan pendidikan alternatif yang fleksibel, sehingga mereka tetap bisa belajar meski terhambat kondisi ekonomi atau sosial,” kata dia.
Ian mengajak pemerintah daerah untuk memperkuat PKBM dengan kurikulum kebangsaan yang relevan dan akses yang mudah bagi masyarakat.
Joko juga menyoroti nilai-nilai nasionalisme yang diajarkan Proklamator Republik Indonesia Bung Karno sebagai fondasi untuk membentuk generasi emas yang berintegritas.
“Pendidikan karakter ala Bung Karno menanamkan semangat cinta Tanah Air dan antikekerasan. Ini penting untuk mencegah pelajar terlibat dalam tindakan anarkis dan vandalisme,” kata dia.
Ia meminta pemerintah daerah untuk melakukan pendekatan komprehensif, termasuk memperluas akses pendidikan kebangsaan melalui Kelas Bung Karno dan meningkatkan kualitas pendidikan karakter di sekolah.
Ia berharap dengan forum ini, upaya untuk membangun kesadaran akan identitas bangsa dan tanggung jawab sosial di kalangan anak-anak dan remaja.
“Kami ingin generasi muda tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga memiliki jiwa nasionalis dan moral yang kuat,” kata dia.
