Surabaya (ANTARA) - Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jawa Timur bersama dengan Pemerintah Kabupaten Gresik, Bank Gresik dan Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) berkolaborasi untuk menangani pemukiman kumuh di kabupaten setempat.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dalam keterangannya di Surabaya, Rabu mengatakan kolaborasi ini digadang-gadang menjadi solusi cepat dan efektif untuk merombak wajah desa yang selama ini dikenal sebagai kawasan kumuh.
"Progam DAK PPKT ini sebelumnya merupakan program inovatif usulan Kakanwil BPN Jatim. Dimulai dari konsolidasi tanah, APBD, dan pemerintah pusat membantu program DAK terintegrasi, akhirnya semua ini terlaksana," katanya di sela kegiatan bertajuk Kolaborasi Penanganan Pemukiman Kumuh Dana Anggaran Khusus (DAK) Penguatan Perkotaan Kawasan Terpadu (PPKT) Desa Campurejo, Kecamatan Panceng di Ruang Rapat Mandala Bhakti Praja, Kantor Bupati Gresik.
Kepala Kantor Wilayah BPN Jatim Asep Heri menegaskan komitmen lembaganya untuk mempercepat proses pensertifikatan lahan di kawasan tersebut.
"Tanah yang jelas statusnya adalah kunci. Ini adalah sebagai wujud nyata, komitmen bahwa negara hadir untuk rakyat.Kami akan memastikan setiap jengkal tanah di sini memiliki sertifikat agar pembangunan bisa berjalan tanpa hambatan," ujarnya.
Kolaborasi ini menunjukkan sinergi luar biasa antara lembaga pemerintah, perbankan, dan swasta, yang diwakili oleh IPPAT, untuk menyelesaikan masalah yang sudah menahun.
"Selain itu, maksud dan tujuan kolaborasi dengan Bank Gresik dan IPPAT merupakan Gresik keberpihakan Pemerintah Gresik dalam pemenuhan hunian layak huni, dan memberikan apresiasi sinergi Bupati, BPN, OPD serta IPPAT," katanya.
Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan wajah Desa Campurejo segera berubah. Jalan-jalan yang sebelumnya becek dan sempit akan diperlebar, saluran air akan diperbaiki, dan rumah-rumah akan tertata rapi.
"Ini bukan sekadar proyek pembangunan fisik, tapi sebuah langkah besar untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat," katanya.
Usai kegiatan itu, Kakanwil BPN Jatim juga mengunjungi Kantor Pertanahan Kabupaten Gresik di dampingi oleh pejabat fungsional ahli madya Kanwil BPN Jatim.
Ia memantau dengan cermat setiap langkah pelayanan dan juga mendatangi satu per satu pemohon untuk mendengar langsung keluhan dan masukan mereka untuk membuktikan bahwa BPN berkomitmen memastikan tidak ada pelayanan yang berjarak dengan masyarakat.
"Kami ingin setiap masyarakat yang datang ke sini pulang dengan senyum puas. Itu target utama kami. Adakah kendala dalam proses pendaftarannya, bagaimana pelayanan petugas, kami ingin semuanya baik," katanya.
