Petani Bojonegoro Kembangkan Melon
Jumat, 12 Oktober 2012 14:35 WIB
Bojonegoro - Petani Desa Kayu Lemah, Kecamatan Sumberrejo, Bojonegoro, Jawa Timur, Sutaji (47), mengembangkan tanaman melon seluas 3,5 hektare atau 55 ribu pohon di Desa Selogabus, Kecamatan Parengan, Tuban, pada musim kemarau saat ini.
"Tanaman melon yang kami tanam di Tuban ini baru pertama kali. Sebelum ini di Kecamatan Sumberrejo dan di Kecamatan Kanor Bojonegoro," katanya, Jumat.
Ia menjelaskan pengembangan tanaman melon di Desa Selogabus itu dilakukan karena lokasi lahan berdekatan dengan Kali Kening, anak sungai Bengawan Solo.
Dengan demikian ia memperhitungkan tanaman melon akan mampu tumbuh dengan normal dibandingkan dengan daerah lain yang airnya sulit.
"Tapi air Kali Kening mengering sehingga kami terpaksa mengalirkan air yang masih tersisa dengan tiga mesin pompa sejauh 5 kilometer agar bisa mengairi tanaman melon," kata seorang pekerja, Kukuh, yang sedang menunggui pompa air di bawah jembatan Kali Kening di desa setempat.
Meski mengalami kesulitan air Sutaji mengaku puas, sebab sebanyak 55 ribu pohon tanaman melon yang ditanam itu bisa berbuah dengan normal dan tidak mendapatkan serangan hama penyakit.
"Biaya produksi tanaman melon sudah termasuk tenaga kerja rata-rata Rp3.000/pohon menghasilkan satu buah yang beratnya sekitar 2 kilogram. Coba hitung sendiri berapa keuntungannya dengan melihat harga melon sekarang berkisar Rp4.000-Rp6.000/kilogram," katanya dengan nada mantap.
Pemasaran buah melon, lanjutnya, lebih banyak ke luar kota, mulai Surabaya, Malang, bahkan hingga di Jakarta yang saat ini harganya untuk melon kualitas biasa Rp4.000/kilogram dan melon kualitas bagus Rp6.000/kilogram.
"Hasil panen buah melon yang saya tanam sebagian besar masuk jenis kualitas bagus," ucapnya menambahkan.
Secara terpisah Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemkab Bojonegoro Machmuddin menyatakan pemkab berusaha mendorong para petani di wilayahnya untuk menanam melon pada musim kemarau, sejak lima tahun terakhir.
Pertimbangannya, tanaman melon bisa dijadikan tanaman alternatif sebagai pengganti tanaman tembakau pada musim kemarau.
"Di Desa Bungur, Kecamatan Kanor, sudah ada 15 petani yang menanam melon, selain di Kecamatan Sumberrejo dan Kepohbaru," katanya. (*)