KTNA: Produksi Padi Bojonegoro Bisa Turun 20 Persen
Jumat, 21 Februari 2014 11:08 WIB
Bojonegoro, (Antara Jatim) - Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim) menyatakan produksi padi musim tanam (MT) I tahun ini bisa turun berkisar 20-30 persen disebabkan serangan hama wereng.
"Kalau petani terlambat melakukan pembasmian hama wereng, maka penurunan produksi padi bisa mencapai 50 persen, sebab sebagian besar tanaman padi sudah mendekati panen," kata Ketua KTNA Bojonegoro Syarif Usman, Jumat.
Oleh karena itu, ia meminta dinas pertanian melakukan pembasmian serangan hama wereng tidak hanya menunggu permintaan dari petani, tetapi langsung melakukan pembasmian di areal tanaman padi yang diketahui terdapat populasi wereng.
Ia menyebutkan tanaman padi yang diserang hama Wereng Coklat di antaranya, di sejumlah desa di Kecamatan Kapas, Balen, Sumberrejo, Dabder, Kanor juga kecamatan lainnya.
"Rata-rata tanaman padi yang diserang hama wereng di desa kami berusia berkisar 60-70 hari," jelas seorang petani di Desa Nglarangan, Kecamatan Kanor, Kharis.
Ketua KTNA Desa Jatiblimbing, Kecamatan Dander, Suedi menyebutkan tanaman padi yang diserang hama Wereng Coklat di desanya sekitar 50 hektare dari areal tanaman padi tertanam seluas 600 hektare dengan usia berkisar 60-70 hari.
"Saya meminta bantuan obat pembasmi wereng ke dinas pertanian hanya diberi satu pak, sehingga ketika dibagikan kepada petani tidak mencukupi," ujarnya.
Ia memperkirakan tanaman padi yang diserang hama Wereng Coklat di desanya akan mengalami penurunan produksi berkisar 30-40 persen.
"Penurunan produksi tanaman padi berdasarkan pengalaman tahun lalu juga terjadi serangan hama wereng mengakibatkan produksi padi turun berkisar 30-40 persen," tandasnya.
Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Akhmad Djupari tidak bersedia menjawab ketika ditanya apakah akan terjadi penurunan produksi tanaman padi yang disebabkan serangan Wereng Coklat.
"Yang jelas terus berusaha mengendalikan serangan hama wereng, termasuk memberikan bantuan obat pembasmi wereng kepada petani," tegasnya.
Sesuai hasil identifikasi Disperta pada MT I terdapat sekitar 4.380 hektare dari tanaman padi tertanam seluas 73.000 hektare yang diserang hama Wereng Coklat dengan intensitas ringan.
"Kami tetap optimistis target produksi padi 924.098 ton gabah kering giling (GKG) tahun ini bisa tercapai," ucapnya, menegaskan. (*)