KPU Bojonegoro : Pilkada Diikuti Lima Pasang Calon
Sabtu, 22 September 2012 14:28 WIB
Bojonegoro - KPU Bojonegoro, Jawa Timur, memastikan pilkada akan diikuti lima pasang calon yaitu tiga pasang calon dari parpol dan dua pasang calon dari jalur independen, sesuai hasil verifikasi administrasi dan verifikasi faktual pendukung calon perseorangan.
Koordinator Divisi Pencalonan Pemilu KPU Bojonegoro Setyo Wahono, Sabtu, mengatakan, kepastian lolosnya peserta pilkada, tetap harus melalui penetapan yang sebelumnya didahului dengan rapat pleno seluruh anggota KPU.
Hasil keputusan rapat pleno, lanjutnya, akan diumumkan kepada masyarakat pada 24 September yang selanjutnya dua hari kemudian, dilakukan undian nomor urut peserta pilkada.
"Verifikasi berkas administrasi kelima pasangan calon peserta pilkada sudah rampung dan tidak ada masalah," katanya menjelaskan.
Begitu pula hasil verifikasi faktual pendukung calon perseorangan Sarif Usman-Syamsiah Rahim, di tingkat kecamatan sudah rampung, dengan hasil ada 10 ribu pendukung sah.
Ia menjelaskan, pasangan Sarif Usman-Syamsiah Rahim, harus mengikuti verifikasi ulang pendukung, sebab dalam verifikasi awal beberapa waktu yang lalu, masih kurang 9.691 pendukung, dari jumlah minimal 43.100 pendukung dari yang disyaratkan.
Sedangkan pasangan jalur perseorangan Andromeda-Budi Ismu Sigit, sudah lolos verifikasi faktual tahap pertama, dan dalam verifikasi administrasi juga tidak ada masalah.
Mengenai adanya pergantian pasangan H.M.Thalhah-Budiyanto, yang semula H.M.Thalhah berpasangan dengan Agus Hariyanto, menurut dia, juga tidak ada masalah.
"Pergantian pasangan diperbolehkan, tidak melanggar ketentuan yang ada," katanya menegaskan.
Ia mengaku, pihaknya juga sudah meminta masukan dari KPU, dan tidak mempermasalahkan keputusan pergantian pasangan ketika masih dalam proses tahapan pilkada.
"Ketika sudah ada penetapan, pasangan yang mengundurkan diri bisa dikenai denda," ucapnya menambahkan.
Pasangan yang diusung parpol yaitu Suyoto-Setyo Hartono (PAN, Partai Demokrat dan Partai Gerindra), H.M.Thalhah-Budiyanto (Partai Golkar dan PKPB), dan M. Choirie-Untung Basuki (Partai Hanura, PKB, PKS, PPP, ditambah PDI P dan Partai Pelopor). (*).