Ponorogo, Jatim (ANTARA) - Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menegaskan pentingnya peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai motor penggerak ekonomi lokal serta mampu menciptakan usaha riil yang berdampak langsung/nyata terhadap peningkatan pendapatan asli desa (PADes).
"BUMDes itu harus hadir sebagai solusi ekonomi, bukan sekadar formalitas. Harus ada hasil yang bisa dilihat dan dirasakan masyarakat," kata Bupati Sugiri di Ponorogo, Jawa Timur, Senin.
Menurut dia, setiap desa memiliki potensi unik yang bisa dikembangkan menjadi usaha produktif.
Pemerintah pusat juga telah mendukung sektor ini melalui anggaran desa, termasuk kebijakan alokasi 20 persen dana desa untuk ketahanan pangan.
"Tak perlu berpikir usaha besar dulu. Mulai lah dari yang kecil, yang bisa dijalankan warga dan dibutuhkan masyarakat. Hasilnya nyata, manfaatnya langsung," ujarnya.
Ia mencontohkan, peluang dari program nasional seperti Ketahanan Pangan dan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
Program itu dinilai membutuhkan keterlibatan desa dalam rantai pasok, mulai dari budidaya sayuran hingga peternakan skala rumahan.
"Punya lahan sempit? Bisa tanami sayuran. Atau beternak ayam petelur. Yang penting ada aksi, bukan hanya rencana," tegasnya.
Bupati yang akrab disapa Kang Giri itu juga menyoroti lemahnya kontrol dan tindak lanjut pasca pencairan dana BUMDes.
Ia meminta, pemerintah desa dan pengurus BUMDes serius dalam menjalankan unit usaha yang dikelola.
"BUMDes ini milik rakyat. Jangan sampai macet dan justru dikuasai pihak luar. Sementara warga kita cuma jadi penonton. Harus ada keseriusan dan keberlanjutan," tandasnya.
