UPT: Debit Air Bengawan Solo Jatim Aman
Jumat, 7 September 2012 10:29 WIB
Bojonegoro - Kepala Seksi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jatim, Mucharom menyatakan, debit air Bengawan Solo di daerah hilir Jatim, mulai Bojonegoro, hingga Gresik, masih aman.
"Debit air Bengawan Solo pada musim kemarau ini masih mampu mencukupi berbagai kebutuhan warga di daerah hilir, mulai air irigasi pertanian, industri dan air minum," katanya, Jumat.
Ia menjelaskan, air Bengawan Solo yang dilepas melalui pintu Bendung Gerak Bengawan Solo di Desa Padang, Kecamatan Trucuk, besarnya mencapai 30 meter kubik/detik.
Debit air yang dilepas itu, jelasnya, mampu mencukupi berbagai kebutuhan warga di daerah hilir Jatim, mulai Bojonegoro, Tuban, Lamongan hingga Gresik.
"Kami belum menerima keluhan dari masyarakat, ada yang mengalami kesulitan mendapatkan air Bengawan Solo," katanya, menegaskan.
Apalagi, lanjutnya, di daerah hulu Bendung Gerak Bengawan Solo, di wilayah barat Bojonegoro, warga bisa memperoleh air Bengawan Solo untuk mengairi areal pertanian dengan mudah, sebab ada tampungan air Bendung Gerak yang besarnya sekitar 13 juta meter kubik.
Di daerah hilir Jatim itu menurut dia, air sungai terpanjang di Jawa itu, di Bojonegoro terbesar dimanfaatkan untuk irigasi pertanian dengan sistem pompanisasi, dan di Babat, Lamongan, air Bengawan Solo disedot dimanfaatkan air industri Petrokimia Gresik, sekitar 800 liter/detik.
"PDAM Babat, Lamongan, juga mengambil air Bengawan Solo, diproses menjadi air minum," katanya, tanpa menyebutkan, besarnya air yang dimanfaatkan untuk air minum.
Lebih lanjut ia menjelaskan, Balai Besar Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah, selaku pengelola Bendung Gerak, pada kemarau ini, masih melakukan uji coba pelepasan air melalu Bendung Gerak, untuk mengamankan kebutuhan air di daerah hilir Jatim.
"Uji coba dilakukan, sebab Bendung Gerak baru mulai beroperasi pada kemarau tahun ini," jelasnya. (*)