Gresik (ANTARA) - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) Abdul Kadir Karding meluncurkan program Desa Migran EMAS (Edukatif, Maju, Aman, dan Sejahtera) sebagai langkah membangun ekosistem migrasi aman dan berkelanjutan.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan peluncuran program tersebut menjadi bentuk perhatian pemerintah pusat terhadap daerah, khususnya dalam perlindungan dan pemberdayaan pekerja migran.
“Perlindungan PMI adalah prioritas kami. Kami akan terus mendorong inovasi yang berpihak pada PMI dan keluarganya,” katanya di Wahana Ekspresi Poeponegoro (WEP), Gresik, Jawa Timur, Jumat.
Lima desa yang ditetapkan sebagai Desa Migran EMAS, yakni Campurejo, Dalegan, Ngemboh, Cangakan, dan Mentaras.
Wilayah tersebut diproyeksikan menjadi percontohan migrasi aman, legal, dan berdampak ekonomi bagi desa.
Yani menjelaskan, dari data kami tercatat sebanyak 3.024 PMI asal Gresik yang dominan bekerja di Malaysia, disusul Hong Kong dan Taiwan.
"Persebaran tertinggi berasal dari Kecamatan Dukun, Panceng, Ujungpangkah, dan Bawean," jelasnya.
Sementara itu, Menteri PPMI Karding mengatakan bahwa kami diberi dua tugas pokok dari Presiden Prabowo, yakni mencegah kekerasan dan perdagangan orang, serta menempatkan pekerja secara legal dan terampil.
“Sebagian besar kasus kekerasan terhadap PMI terjadi karena berangkat secara ilegal. Maka, peran desa dan pemkab sangat penting dalam mengedukasi dan mengawasi warganya,” katanya.
Ia menyebut sebanyak 381.066 lowongan kerja luar negeri tersedia hingga 9 Juli 2025, dengan tingkat penyerapan baru 7,52 persen.
Karena itu, lanjutnya, pemerintah akan mendorong pendirian Migran Center untuk membekali calon PMI dengan keterampilan, bahasa, dan kesiapan mental.
Menteri PPMI luncurkan Desa Migran EMAS di Gresik
Jumat, 11 Juli 2025 19:49 WIB

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) Abdul Kadir Karding menyerahkan piagam penghargaan kepada Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani pada peluncuran program Desa Migran EMAS di Wahana Ekspresi Poeponegoro (WEP) Gresik, Jumat (11/7/2025). (ANTARA/HO-Diskominfo Gresik)