Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri, Jawa Timur, membuat nota kesepakatan (MoU) dengan Laboratorium Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syekh Wasil Kediri dalam rangka memberikan bimbingan konseling bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Kediri Moh Anang Kurniawan mengemukakan pemkot memberikan penguatan edukasi ke Guru Pembimbing Khusus (GPK) sehingga saat mendampingi anak berkebutuhan khusus lebih sigap.
"Dalam upaya pendampingan terhadap GPK tersebut, Dinas Pendidikan Kota Kediri juga telah membuat nota kesepakatan dengan Laboratorium Psikologi UIN Syekh Wasil Kediri, sehingga GPK dan ABK di Kota Kediri melakukan konseling dengan tenaga profesional," katanya di Kediri, Kamis,
Pihaknya mengungkapkan telah memberikan edukasi kepada 76 GPK jenjang TK, SD, SMP di Kota Kediri dengan mengikuti Diklat Peningkatan Kompetensi Psikologis GPK.
Pada kegiatan tersebut Dinas Pendidikan Kota Kediri bekerja sama dengan psikolog dari UIN Syekh Wasil Kediri sebagai narasumber.
Kegiatan tersebut sekaligus tindak lanjut dari diklat yang berlangsung pada Mei 2025, yang bertujuan agar GPK pada masing-masing sekolah bisa memberikan pelayanan maksimal kepada ABK, sehingga anak bisa menikmati pendidikan dengan aman dan senang.
“Ini merupakan diklat lanjutan dari diklat yang sama tanggal 24-25 Mei, kemudian di lapangan ternyata upaya pendampingan kepada ABK belum maksimal, akhirnya kami memberi penguatan berupa diklat kepada GPK,” kata Anang Kurniawan.
Di samping memiliki wawasan keilmuan yang luas, kata dia, seorang GPK juga harus memiliki keahlian khusus yakni memiliki empati yang tinggi terhadap ABK.
“Guru bagi anak-anak istimewa harus bisa menerima dengan hati setiap siswanya. Guru harus memiliki empati yang tinggi kepada anak-anak tersebut agar bisa memperoleh layanan pendidikan yang baik, sehingga bisa sejajar dengan teman-teman lainnya,” kata dia.
Melalui kegiatan ini, kata dia, diharapkan para guru juga lebih paham lagi dalam pendampingan anak-anak, terutama yang berkebutuhan khusus.
“Diklat ini juga untuk memberi pendampingan terkait peningkatan kompetensi psikologis GPK. Karena masih ditemukan guru saat dihadapkan dengan ABK mengalami kesulitan sehingga diberikan penguatan lagi,” kata dia.
Ia berharap setelah mengikuti kegiatan ini kompetensi GPK bisa meningkat, terutama dalam pemberian pelayanan ke ABK. Dengan demikian tujuan pendidikan yang ditetapkan Pemkot Kediri dapat tercapai.
