Pemkot sebut program toleransi beragama Kota Kediri jadi rujukan

Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan bahwa program toleransi beragama yang didengungkan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Kediri menjadi rujukan daerah lain termasuk dari Jombang.

Wakil Wali Kota Kediri K.H. Qowimuddin Thoha mengemukakan dalam programnya FKUB Kota Kediri selalu sinergi dengan berbagai pihak. FKUB juga terus berupaya membangun toleransi serta menjaga kerukunan umat beragama.

"Alhamdulillah, kami di Kota Kediri menyambut dengan hangat kunjungan kerja FKUB Kabupaten Jombang ke FKUB Kota Kediri ini. Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat silaturahim dan mendapatkan keberkahan bersama, sekaligus menjadi momentum penting untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan," kata Wakil Wali Kota Kediri dalam acara yang digelar di Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri, Selasa.

Lebih lanjut ia menjelaskan FKUB Kota Kediri dan FKUB Kabupaten Jombang pada kesempatan ini akan berdiskusi bersama dan saling bertukar informasi terkait berbagai program, permasalahan atau kendala, serta upaya yang dilakukan dalam membangun toleransi serta menjaga kerukunan antarumat beragama.

Pihaknya berharap dengan kegiatan ini dapat memperkuat tali silaturahim, serta memperkuat toleransi beragama.

"Harapannya, pertemuan ini dapat membawa manfaat besar bagi kedua belah pihak dalam memperkuat toleransi, menjaga keharmonisan, dan membangun kehidupan masyarakat yang damai dan rukun," kata dia.

Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Jombang Anwar mengatakan pengalaman dan praktik terbaik yang telah diterapkan di Kota Kediri akan diadopsi dan disesuaikan dengan kondisi wilayah Kabupaten Jombang.

Ia mengatakan dengan keberhasilan yang dicapai Kota Kediri dapat diimplementasikan secara efektif di wilayah Kabupaten Jombang.

"Salah satu alasan kami memilih Kota Kediri sebagai tujuan kunjungan kerja ini, karena prestasinya yang konsisten menempati 10 besar Kota Paling Toleran versi Setara Institute,” kata dia.