Kediri (ANTARA) - Kota Kediri, Jawa Timur, meraih predikat ke-7 Kota Paling Toleran se-Indonesia, dan menjadi lokasi studi tiru soal toleransi.
Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkot Kediri Ahmad Jainudin mengatakan Kota Kediri mendapatkan kunjungan dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Blitar.
Diketahui bahwa Kota Kediri memiliki luas 63,4 kilometer dengan tiga kecamatan dan 46 kelurahan. Meskipun tidak terlalu luas, Jainudin menegaskan bahwa Kota Kediri cukup harmoni, terlebih dengan adanya FKUB, kerukunan dan kekompakkan seluruh umat beragama di Kota Kediri bisa terjalin.
"Sesuai jargon Harmoni Kediri The Service City, Kota Kediri sebagai kota pelayanan yang kita utamakan. Jasa-jasa pelayanan ini Insya Allah bisa meningkatkan PAD (Pendapatan asi daerah)," katanya di Kediri, Selasa.
Jainudin menjelaskan dengan meningkatnya PAD suatu kota/kabupaten juga harus diimbangi dengan meningkatnya situasi kondusif yang ada di wilayah. "Maka dari itu, peran serta FKUB di Kota Kediri sangat sentral dalam menjaga kondusif," ujar dia.
Jainudin juga berharap kegiatan ini bisa membah ilmu dalam mewujudkan kota yang toleran dan bahagia baik bagi Kota Kediri maupun Kota Blitar kedepannya.
"Insya Allah kalau banyak silaturahmi itu dipermudah rejekinya, diperpanjang usianya. Yang terpenting kita semua bahagia, seperti Kota Kediri yang menjadi kota bahagia, dimana yang mempengaruhi salah satunya keguyuban dan kerukunan antar umat beragama," kata dia.
Sementara itu, Ketua FKUB Kota Blitar Sukri Alfi yang memimpin rombongan kunker mengucapkan terimakasih atas sambutan yang mereka terima.
Sukri juga menyampaikan maksud dan tujuan rombongan FKUB Kota Blitar pada kunker pada hari ini, dimana pihaknya ingin belajar dan studi tiru dari FKUB Kota Kediri dalam mewujudkan kota yang harmonis dan bisa masuk dalam 7 besar Kota Paling Toleransi se-Indonesia.
"Dari kunjungan ini, kami ingin akan memperoleh sesuatu yang belum kami lakukan di Kota Blitar terkait dengan program-program FKUB yang bisa kita adopsi sehingga kemajuan dalam pengelolaan FKUB Kota Blitar," kata dia.
Sukri berharap hubungan Pemerintah dan FKUB Kediri di seluruh komponen bisa semakin harmonis, rukun, damai, sejahtera,adem, ayem rukun untuk membangun kota yang sejahtera, aman, baldatun toyyibatun warobbun ghofur. (*)