Tiket KA Jurusan Jakarta Habis Sampai "H+7"
Selasa, 21 Agustus 2012 12:30 WIB
Surabaya - Tiket Kereta Api dari Surabaya jurusan Jakarta sudah habis sampai hari ke tujuh setelah Lebaran atau "H+7".
"Semua tiket kelas ekonomi dan bisnis sudah habis untuk musim arus balik kali ini," ujar Kepala Humas PT KA Indonesia Daerah Operasional VIII Surabaya, Sri Winarto, Selasa.
Khusus untuk kelas eksekutif, dari 400 kursi yang disediakan masih tersisa 30 persen. Sisa tiket ini berlaku di semua KA kelas eksekutif seperti KA Argo Bromo Anggrek, KA Bima, dan KA Sembrani.
Ia menjelaskan, rata-rata tiket kelas ekonomi dan bisnis sudah dipesan beberapa hari sebelumnya. Sehingga bagi calon penumpang yang hendak berangkat dan belum pesan tiket, dipastikan habis.
"Kami sudah sering menyosialisasikan bahwa tiket bisa dipesan sejak 'H-90', sehingga calon penumpang bisa pesan secepatnya. Mohon maaf bagi yang tidak dapat tiket, apalagi sudah tidak berlaku tiket berdiri," tukas dia.
Tidak adanya tiket tanpa duduk, lanjut Sri, sudah berlaku sejak lama dan lebih membuat nyaman penumpang. Pihaknya mengaku tidak ingin mengecewakan penumpang atau pemakai jasa kereta api selama perjalanan akibat berdesak-desakan seperti yang terjadi beberapa tahun sebelumnya.
Salah satu calon penumpang, Aedin, mengaku kehabisan tiket kelas ekonomi dan bisnis jurusan Stasiun Pasar Senen-Jakarta. Meski sudah tahu tiket bisa dipesan sejak lama, namun ia ingin memastikan apakah pihak kereta api masih menyisakan beberapa kursi kosong mengantisipasi penumpang yang datang pada hari itu juga.
"Ternyata tidak ada sama sekali. Kebijakan ini bagus dan saya sangat mendukung, tapi kalau boleh usul, disiapkanlah beberapa tiket untuk penumpang dadakan, atau mungkin baru membutuhkan hari itu juga," ucap pria asal Bekasi tersebut ketika ditemui di Stasiun Surabaya Kota.
Sementara itu, pantauan di Stasiun Surabaya Kota, ratusan calon penumpang menunggu keberangkatan kereta api. Sedangkan di loket kereta api jurusan daerah di Jatim, dipadati calon penumpang yang mengular mengantre tiket.
Di salah satu loket, sempat terjadi sedikit insiden kecil antara calon penumpang dengan penjaga loket. Rachman mengaku kecewa dengan petugas yang kurang mengembalikan uang sisa pembelian tiket.
"Uang saya Rp50 ribu dan harga tiket untuk saya dan keluarga total Rp27.500. Tapi sama petugas loket hanya dikembalikan Rp20 ribu. Saat saya minta kekurangan Rp2.500, malah menolak dengan ucapan yang sedikit keras. Lha kok aneh malah saya yang dimarahi? Padahal itukan uang saya. Bukannya melihat jumlah uang, tapi pelayanan yang sangat mengecewakan," tuturnya.
"Saya bisa saja marah dan lapor ke pimpinan stasiun, tapi karena masih banyak yang antre, nanti lebih panjang urusannya dan kasihan penumpang lain. Saya minta PT KA harus benar-benar membina petugasnya, terlebih penjaga loket agar tidak seenaknya. Ini kritikan dari saya sebagai pengguna jasa kereta api," katanya menambahkan. (*)