Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Terminal Tipe A (TTA) Arjosari Malang mulai menyiapkan jalur khusus untuk dijadikan sebagai titik penurunan dan pengangkutan penumpang Bus TransJatim di terminal tersebut.
Kepala TTA Arjosari Malang Mega Perwira Donowati di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa mengatakan, sudah menerima rancangan rencana pembukaan koridor baru Bus TransJatim dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.
"Sudah kami terima tapi itu baru secara garis besar saja. Tapi untuk jalur khusus (penurunan dan pengangkutan) penumpang, kami sudah mulai melakukan setting," kata Mega.
Mega memastikan bahwa jalur khusus Bus TransJatim yang merupakan moda angkutan antar daerah di Jawa Timur itu tidak akan menjadi satu dengan jalur bus antar kota dalam provinsi (AKDP) maupun antar kota antar provinsi (AKAP).
"Lokasi jalur yang TransJatim ini ada di paling ujung ke arah dropping zone penumpang, naik dan turun penumpang di situ sehingga tidak mengganggu jalur untuk penumpang bus AKAP dan AKDP," ucap dia.
Terkait rute, koridor baru ini akan menghubungkan antara Kota Surabaya, Kota Malang, Kota Batu.
Lebih lanjut, Bus TransJatim di koridor tersebut mulanya akan berangkat dari Kota Surabaya kemudian terlebih dahulu singgah di Terminal Arjosari Malang, di Kota Malang, kemudian melanjutkan perjalanan ke Kota Batu.
Namun, Mega mengaku belum mengetahui berapa banyak halte yang akan dibuka oleh Pemprov Jawa Timur untuk rute Kota Surabaya-Kota Malang-Kota Batu itu.
Pihaknya pun juga belum mengetahui kapan Bus TransJatim koridor Kota Surabaya-Kota Malang-Kota Batu akan beroperasi.
"Halte berapa itu belum kami terima informasinya. (Jumlah bus yang dioperasikan) belum juga karena kemarin itu pembahasan yang kami terima hanya secara garis besar saja," ujarnya.
Kendati demikian, ia berharap
keberadaan TransJatim mampu mempermudah kebutuhan masyarakat terhadap moda angkutan terintegrasi ke beberapa daerah.
"Harapan kami dengan adanya TransJatim, maka moda angkutan lanjutan bagi penumpang bisa terpenuhi," katanya.
Dia optimistis dengan pembukaan koridor baru mampu memberikan dampak terhadap perputaran perekonomian masyarakat, khususnya di Kota Malang dan Kota Batu yang acap kali menjadi jujukan wisatawan.
"Misalnya, ada penumpang datang ke sini untuk berwisata dengan menggunakan angkutan umum dari Surabaya ke Batu tidak bingung mau naik apa," tuturnya.