Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pengelola Terminal Tipe A (TTA) Arjosari, Kota Malang, Jawa Timur memperpanjang pelaksanaan masa penertiban aturan soal lokasi naik-turun penumpang hingga September 2025.
"Iya (penertiban diperpanjang), tahap pertama berjalan 22 Juni sampai 22 Juli 2025. Kemudian, tahap keduanya dilaksanakan 23 Juli sampai 23 Agustus 2025 dan tahap ketiga pada 24 Agustus sampai 24 September 2025," kata Kepala TTA Arjosari Mega Perwira Donowati di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu.
Keputusan memperpanjang masa penertiban lokasi naik-turun penumpang tersebut bertujuan untuk memperkuat pola disiplin yang sudah terbentuk.
Sebab, dengan adanya langkah ini setiap armada bus sudah tidak bisa lagi berhenti menunggu penumpang di luar area terminal.
"Itu harapan kami, kemudian agar kemacetan akibat adanya bus yang ngetem (berhenti menunggu penumpang) di luar terminal tidak terjadi lagi," ujarnya.
Mega mengatakan bahwa selama pelaksanaan penertiban tahap pertama, seluruh sopir bus maupun penumpang sudah patuh terhadap regulasi yang dijalankan.
Hal itu dibuktikan dengan terjadinya peningkatan signifikan pada angka penumpang harian yang tercatat masuk ke dalam Terminal Arjosari.
Jika dulu rata-rata angka penumpang di sebanyak 2.000-2.200 orang per hari. Sedangkan, sejak pengelola TTA Arjosari melakukan penertiban jumlah penumpang di dalam terminal itu berkisar 5.000 orang per hari.
"Sekarang rata-ratanya (penumpang) di angka 5.000 orang setiap hari. Kalau jumlah bus (di Terminal Arjosari) stabil, kurang lebih 350an unit per hari," ucapnya.
Dia menambahkan bahwa seluruh sopir bus telah mendukung langkah yang dijalankan oleh pihaknya.
Sebab, lanjutnya, para sopir bus merasa dengan sistem penurunan maupun pengangkutan penumpang yang lebih tertib juga berdampak dari sisi biaya operasional harian.
"Mereka tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan penumpang. Terus, dulu itu sopir bus memberikan (uang) kepada juru panggil penumpang (jupang) liar yang otomatis uang makannya berkurang, tapi kalau sekarang bisa utuh," katanya.
Selain itu, kata dia, apabila jumlah penumpang di dalam Terminal Arjosari bisa terus bertambah, maka bisa memberikan dampak terhadap banyak pelaku usaha maupun orang-orang yang menggantungkan hidup dari mencari nafkah di tempat itu.
"Di sekitar sini ada ojek tradisional, tempat parkir di pos biru, mikrolet, dan kios di belakang akan tambah hidup," ucapnya.