Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melanjutkan rangkaian ibadah haji usai menunaikan wukuf di Arafah dengan bermalam di Muzdalifah hingga tengah malam, Jumat waktu Arab Saudi, sebelum menuju Mina untuk melaksanakan lempar Jumrah Aqabah.
Didampingi putra bungsunya, Khofifah melangsungkan lempar Jumrah Aqabah dengan menyiapkan 49 butir kerikil yang dikumpulkan dari Muzdalifah. Ritual ini menjadi bagian dari rukun wajib haji yang dilakukan pada 10 hingga 13 Zulhijjah.
Melempar Jumrah merupakan simbolisasi perjuangan melawan godaan setan, yang dilambangkan dengan pelemparan batu kecil ke tiga titik Jumrah: Ula, Wustha, dan Aqabah.
Masing-masing titik dilempar tujuh batu secara berurutan setiap hari pada waktu yang telah ditentukan, yakni setelah tergelincirnya matahari hingga terbit fajar.
Usai melontar Jumrah Aqabah, Khofifah bersama rombongan bertolak ke Makkah untuk menunaikan Thawaf Ifadhah di Masjidil Haram. Rangkaian ini diakhiri dengan tahallul sebagai tanda berakhirnya larangan ihram.
Saat menjalankan Sa’i pada Thawaf Ifadhah, Khofifah bertemu dengan Penasihat Presiden Bidang Keagamaan dan Sosial Prof. Dr. Muhadjir Effendy, Duta Besar RI untuk Arab Saudi Dr. Abdul Aziz Ahmad, serta sejumlah petugas haji, termasuk KH. Said Asrori yang juga Katib Aam Syuriyah PBNU.
Dengan selesainya prosesi lempar Jumrah dan Thawaf Ifadhah, maka Khofifah telah menuntaskan seluruh rangkaian rukun haji. Ia dijadwalkan melanjutkan pelemparan tiga Jumrah pada hari-hari Tasyrik hingga 13 Zulhijjah.
Sementara itu, jemaah haji yang belum menuju Madinah akan melaksanakan Thawaf Wada' sebagai penutup sebelum ziarah ke Makam Rasulullah SAW di Raudhah, Masjid Nabawi, Kota Madinah.
Semoga seluruh jemaah haji Indonesia mendapat predikat haji mabrur dan bagi yang belum berhaji, semoga segera mendapatkan panggilan untuk menunaikan rukun Islam kelima.