Jakarta (ANTARA) - Acara puncak peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2025 yang dipusatkan di Alun-Alun Jember, Jawa Timur pada Sabtu dimeriahkan oleh 4.000 lansia yang mengikuti senam dengan suka cita.
Melalui keterangan di Jakarta, Sabtu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf dilaporkan mengikuti senam didampingi sang istri Fatma Saifullah Yusuf, Bupati Jember Muhammad Fawait dan Wakil Bupati Jember Djoko Susanto, serta jajaran Kemensos dan Pemkab Jember.
"Terima kasih sudah disambut meriah di Jember. Maturnuwun Pak Bupati, kita bisa kerja sama untuk selenggarakan Hari Lanjut Usia Nasional 2025 mudah-mudahan lansia makin bahagia Indonesia sejahtera," kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dalam kegiatan tersebut.
Di tengah keseruan senam, Mensos Gus Ipul menyampaikan pesan bahwa peringatan HLUN bukan hanya bermakna bagi lansia, tapi juga menunjukkan kerja negara untuk lansia.
"Peringatan HLUN mempertegas komitmen bahwa negara akan tetap hadir di sisi orangtua kita. Dari DTSEN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional) menunjukkan data lansia di Indonesia lebih dari 33 juta," ujarnya.
Berdasarkan data tersebut, jelas Mensos, angka harapan hidup masyarakat Indonesia meningkat. Sejak 2021, jumlah lansia mencapai 12 persen dari total populasi penduduk. Angka tersebut diprediksi akan bertambah hingga 20 persen pada 2045.
Provinsi Jatim menjadi daerah dengan jumlah lansia terbanyak hingga mencapai lebih dari 6 juta orang. Lansia Kabupaten Jember mencapai lebih dari 415 ribu jiwa lansia.
"Artinya warga Jember ini harapan hidupnya tinggi. Usianya panjang panjang. Itulah sebabnya HLUN 2025 kami pusatkan di Jember karena dari sini suara lansia menggema paling kuat seantero Indonesia," ucap Gus Ipul.
Selain fokus pada kuantitas lansia yang terus meningkat, jelasnya, Kementerian Sosial berupaya meningkatkan kualitas.
Melalui jejaring Program Keluarga Bahagia (PKH), Kemensos berhasil menjangkau lebih dari 5 juta lansia. Sebanyak 8 juta lansia yang teridentifikasi dalam garis kemiskinan mendapat bantuan sembako. Selain itu, terdapat pula permakanan sosial, serta 156 ribu lansia menerima bantuan nutrisi dan home care.
"Semua program ini berbasis pada data. Kita tak ingin ada lansia tersesat dalam sistem tapi disapa dirangkul dan dipeluk negara. Lansia bukan beban bangsa," ucap Mensos.
Diketahui, DTSEN mencatat jumlah lansia di Jember mencapai 415.353 jiwa, dan sebanyak 1.723 orang tercatat sebagai penerima program permakanan lansia per April 2025. Fakta ini menempatkan Jember sebagai wilayah prioritas dalam upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan lanjut usia.
Peringatan HLUN Tahun 2025 mengusung tema “Lansia Bahagia, Indonesia Sejahtera”, yang mengandung pesan bahwa kesejahteraan suatu bangsa tidak hanya diukur dari generasi mudanya, tetapi juga dari bagaimana negara memperlakukan para lansia—mereka yang telah berkontribusi sepanjang hidupnya.
Acara puncak HLUN berlangsung pada 31 Mei 2025 di Alun-Alun Kabupaten Jember. Rangkaian kegiatan dimulai sejak pagi hari, meliputi gerak jalan santai lansia, senam massal, dan pelayanan kesehatan terpadu, yang mencakup pemeriksaan kesehatan umum, fisioterapi, serta terapi kesehatan jiwa. pemenuhan hak lansia secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Peringatan HLUN 2025 di Jember menjadi wujud nyata kehadiran negara. Lewat rangkaian aksi sosial langsung, pemerintah menegaskan bahwa kebahagiaan lansia bukan hanya tanggung jawab individu atau keluarga, tapi merupakan bagian dari cita-cita kolektif menuju Indonesia yang maju dan berkeadilan sosial.
Bantuan sembako dan nutrisi, aksesibilitas, sarana kamar, operasi katarak, layanan hak sipil, rumah sejahtera terpadu, TPPSE dan kewirausahaan lansia, serta permakanan lansia dengan total nilai Rp21.394.687.000.