Surabaya (ANTARA) - Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menerima sebanyak 3.162 calon mahasiswa melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) tahun 2025.
"Jumlah tersebut merupakan hasil seleksi dari total 76.238 pendaftar program studi di Unair yang telah mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK)," kata Rektor Unair Prof Mohammad Nasih dalam konferensi pers di Kampus C Unair, Rabu.
Ia menyampaikan bahwa status peserta masih sebagai calon mahasiswa, karena masih harus menjalani sejumlah tahapan lanjutan.
“Statusnya masih calon karena ada tahapan tes kesehatan di beberapa program studi serta proses daftar ulang. Peserta yang tidak melakukan daftar ulang akan digantikan dari jalur mandiri,” ujarnya.
Prof Nasih mengungkapkan bahwa Program Studi Kedokteran mencatatkan rerata nilai UTBK tertinggi, yakni 755,94. Hal ini, menurutnya, menunjukkan tingginya persaingan untuk masuk Fakultas Kedokteran Unair.
“Nilai UTBK 700 belum cukup untuk masuk FK. Jadi, jangan heran jika ada yang memiliki nilai tinggi namun belum diterima,” katanya.
Peringkat kedua diraih Program Studi Kedokteran Gigi dengan rerata nilai 716,93, disusul Akuntansi (700,10), Statistika (698,20), Teknologi Sains Data (697,67), Sistem Informasi (696,14), Farmasi (695,20), Psikologi (695,14), Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan (695,03), serta Teknik Biomedis (693,36).
Ia menambahkan bahwa rerata nilai tersebut telah disesuaikan dengan karakteristik masing-masing program studi, sehingga bukan sekadar rata-rata mentah.
“Peserta dapat melihat kecenderungan subnilai UTBK masing-masing untuk mengetahui potensi di bidang tertentu,” ujarnya.
Unair juga membuka ruang klarifikasi bagi peserta yang merasa memiliki nilai di atas rerata namun belum diterima.
Prof Nasih menegaskan bahwa penerimaan dilakukan sepenuhnya berdasarkan nilai UTBK.
“Jika ada dua peserta dengan nilai sama namun hanya satu yang diterima, hal itu juga bisa diklarifikasi,” katanya.
Terkait peserta pemilik Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K), tercatat sebanyak 4.000 peserta mendaftar menggunakan skema ini, namun hanya 531 orang yang diterima melalui jalur SNBT. Secara keseluruhan, jumlah penerima KIP-K di Unair mencapai 1.160 orang.
Namun demikian, Prof Nasih menegaskan bahwa tidak semua pemilik KIP-K otomatis mendapat pembiayaan penuh dari pemerintah.
“Hanya beberapa kategori tertentu yang mendapat pendanaan penuh dari pusat. Sisanya kami usahakan bantuan dari pemerintah daerah dan pihak lain,” ujarnya.
Pada tahun ini, Unair menerapkan verifikasi faktual data pribadi calon mahasiswa guna mencegah pemalsuan identitas. Calon mahasiswa diwajibkan hadir langsung ke kampus sesuai jadwal untuk proses verifikasi.
“Verifikasi penting untuk memastikan bahwa peserta yang daftar ulang adalah benar yang lolos SNBT. Jika ditemukan manipulasi data, akan ada risiko hukum,” ujar Prof Nasih.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Mahasiswa, dan Alumni Unair Prof Bambang Sektiari Lukiswanto menyatakan verifikasi dilakukan secara daring dan luring.
“Verifikasi online dibuka mulai 30 Mei hingga 3 Juni. Selanjutnya, verifikasi fisik di kampus dijadwalkan pada 2–4 Juni,” katanya.
Dokumen yang wajib dibawa dalam verifikasi antara lain kartu peserta SNBT, kartu identitas diri, serta ijazah atau surat keterangan lulus bagi yang belum menerima ijazah.
“Pengisian data verifikasi dimulai Kamis, 29 Mei, pukul 09.00 WIB,” tambahnya.