Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Fauzan menyatakan pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM) merupakan jalan menuju Indonesia Emas 2045.
"Ini tentu bagian dari upaya Pemerintah Jawa Timur untuk meningkatkan kapasitas intelektual SDM di Indonesia. Kami semua hadir dalam rangka menyiapkan generasi untuk menuju Indonesia Emas," kata Fauzan seusai peresmian King's College London di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu.
Oleh karena itu, kementeriannya dipastikan mendukung segala program yang digagas oleh seluruh perguruan tinggi dalam upaya meningkatkan kualitas dan kemampuan para mahasiswa.
Dukungan itu, kata dia, juga berlaku bagi fasilitas pendidikan King's College London yang didirikan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
"Tentu kami mendukung penuh terhadap keberadaan King's College London yang ada di Singosari ini," ujarnya.
Di tempat yang sama, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Dominic Jeremy menyatakan pendidikan merupakan bagian penting untuk mendorong kemajuan SDM.
"Ini adalah bagian dari kemitraan strategis antara Inggris dengan Indonesia," kata Dominic.
Dia berharap keberadaan perguruan tinggi di KEK Singhasari itu bisa semakin memperkuat hubungan diplomasi kedua negara.
"Saya berharap kolaborasi Inggris dan Indonesia semakin maju dan erat, demi masa depan yang lebih baik untuk kedua negara," ucap dia.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa para mahasiswa King's College London akan dipersiapkan menjadi salah satu aktor penting dalam memajukan perindustrian dalam negeri, khususnya bidang manufaktur.
Dia menyatakan pada 2045 ditargetkan industri manufaktur dalam negeri bisa berkontribusi 30 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
"Oleh karena itu, program master degree untuk bidang digital ekonomi dan digital future yang disiapkan oleh King's College London menjadi kebutuhan yang mendesak," ujarnya.
Khofifah yakin akselerasi proses menuju Indonesia Emas di 2045 bisa bergerak apabila semakin banyak mahasiswa yang memiliki kompetensi di segala bidang.
"Ini semua kebutuhan kita dalam menjemput Indonesia Emas 2045. Kami berharap di sini kebutuhan untuk memberikan penguatan SDM bisa maksimal," kata dia.