Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Fauzan menegaskan pentingnya kerja sama erat antara perguruan tinggi dengan dunia usaha dan industri untuk mengurangi angka pengangguran di Indonesia.
"Perguruan tinggi dapat ikut serta dalam memecahkan masalah ini, seperti menyediakan Lembaga Pelatihan Kerja -LPK- yang berperan melakukan upskilling dan reskilling," kata Wamendiktisaintek saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Fauzan menjelaskan, LPK yang ada juga dapat diikuti mahasiswa maupun masyarakat umum untuk mendapatkan keahlian yang relevan di dunia kerja.
Ia menilai bahwa sejumlah program studi di kampus-kampus Indonesia masih cukup generik.
"Untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja, lulusan perguruan tinggi butuh keterampilan yang lebih spesifik," ujarnya.
Menurutnya, penyesuaian kurikulum dan pembukaan program studi yang relevan dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan daya saing lulusan.
Fauzan menyebutkan, improvisasi seperti program sertifikasi dan spesifikasi kompetensi serta kolaborasi pentahelix berpotensi mengatasi kesenjangan kompetensi lulusan perguruan tinggi, sehingga dalam jangka panjangnya diharapkan dapat menekan angka pengangguran.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bergerak bersama mendukung lahirnya lulusan yang adaptif, kompeten, dan siap bersaing di era transformasi ekonomi.
Diketahui, Kementerian Ketenagakerjaan pada 2025 ini mencatat lebih dari satu juta pengangguran dengan gelar sarjana.
Sementara itu, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa total pengangguran di Indonesia menembus 7,28 juta orang per Februari 2025. Jumlah ini meningkat sebanyak 1,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Wamendikti dorong peran aktif kampus kurangi pengangguran di Indonesia
Senin, 7 Juli 2025 11:50 WIB
Arsip - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Fauzan seusai menghadiri peresmian King' College London di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (28/5/2025). ANTARA/Ananto Pradana.
