Surabaya (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) mendorong Perguruan Tinggi Swasta (PTS) memperkuat akses dan mutu pendidikan tinggi untuk mengejar target peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK) nasional pada 2029.
“Ada sekitar tiga juta lulusan SMA yang belum bisa kuliah. PTS sangat dibutuhkan untuk memperluas akses pendidikan tinggi,” ujar Direktur Kelembagaan Kemdiktisaintek Mukhamad Najib di Surabaya, Jawa Timur, Selasa.
Dia menjelaskan pemerintah menargetkan kenaikan APK pendidikan tinggi dari 32 persen menjadi 38 persen pada tahun 2029, sehingga peran PTS dinilai semakin krusial untuk mempercepat pencapaiannya.
“Kami ingin juga perguruan tinggi swasta yang memang qualified, mampu terus-menerus melakukan perbaikan mutu, dia bisa menjadi perguruan tinggi yang unggul di tingkat pendidikan,” katanya.
Ketua Umum Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI) Thomas Suyatno menyoroti tantangan besar PTS untuk menjadi perguruan tinggi unggul maupun berkelas dunia.
“Masalah utama ada pada tata kelola Tridharma, terutama riset. Banyak dosen PTS lebih senang mengajar karena langsung dapat honor, sedangkan penelitian tidak. Dana penelitian pun masih terbatas,” kata Thomas.
Thomas mencontohkan dosen di luar negeri ditugaskan perusahaan untuk meneliti sesuatu yang baru. Sementara di Indonesia mencari tempat riset saja sulit.
“Dengan Vietnam saja kita sudah jauh tertinggal. Saya awal bulan ini ke Vietnam untuk melihat bagaimana mereka bisa melompat lebih cepat,” kata dia.
Sementara itu Ketua Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya J Subekti mengatakan sarasehan digelar untuk merespons keluhan PTS terkait persaingan penerimaan mahasiswa baru hingga isu masuknya perguruan tinggi asing.
“Daripada opini liar dan menimbulkan frustrasi, lebih baik kami undang langsung Pak Direktur dan Ketua Umum ABPPTSI agar teman-teman PTS mendapat penjelasan resmi,” ujar Subekti.
Menurut dia, ada PTS yang tahun ini dapat 3.100 mahasiswa baru, sementara yang lain hanya 400. Hal ini menimbulkan kegelisahan. Pihaknya ingin PTS tidak pesimis. Universitas 17 agustus 1945 (Untag) Surabaya siap berbagi apa pun yang dimiliki. Tidak perlu kaya untuk berbagi, yang penting ada niat dan tekad.
