Kediri - Sedikitnya 600 penghuni lokalisasi di Kabupaten Kediri pulang kampung karena khawatir terjaring razia yang dilakukan petugas Satuan Polisi Pamong Praja daerah setempat. Kepala Satpol PP Kabupaten Kediri Agoeng Djoko Retmono, Senin mengemukakan memang intensif melakukan razia, terutama saat Ramadhan. "Ini kami lakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman. Pemerintah juga sudah menutup lokalisasi," katanya. Pihaknya juga tidak segan akan menindak jika ada penghuni lokalisasi yang ketahuan nekat beroperasi. Mereka akan dibawa petugas untuk didata dan diberikan penyuluhan. Sementara itu, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) SUAR, Sanusi mengatakan para penghuni di lokalisasi wilayah kabupaten memang sengaja pulang. Selain ada aturan dari pemerintah tentang penutupan lokalisai, mereka juga pulang karena menghormati bulan suci Ramadhan. "Tapi, biasanya setelah Ramadhan mereka kembali lagi," katanya mengungkapkan. Ia menyebut, asal para penghuni lokalisasi di Kabupaten Kediri rata-rata dari luar kota, seperti Blitar, Trenggalek, Jombang, dan sejumlah daerah lainnya. Selain di Kabupaten Kediri yang tersebar di sembilan daerah lokalisasi, demikian juga di Kota Kediri, para penghuninya juga memilih meninggalkan lokasi. Pengurus di lokalisasi Semampir, Kota Kediri, Sarji mengatakan penutupan lokalisasi sudah dilakukan sejak 18 Juli lalu, dan biasanya mereka kembali setelah Lebaran 2012. (*)
