Kota Batu, Jawa Timur (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintah provinsi setempat untuk mengoptimalkan pemanfaatan akal imitasi (AI) guna meningkatkan kinerja pelayanan publik.
"Pemanfaatan AI harus diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat kualitas pelayanan pemerintah," kata dia di Kota Batu, Senin.
Ia mengatakan lahirnya AI sebagai inovasi teknologi masa kini merupakan suatu keniscayaan sehingga harus dimanfaatkan untuk menunjang aktivitas ASN dalam memberikan kepastian layanan kepada masyarakat.
Menurut dia, ASN juga harus bijaksana dalam memanfaatkan AI demi mengantisipasi dampak etika, keamanan data, dan membentuk ketahanan sosial.
Oleh karena itu, katanya, setiap ASN Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah seyogyanya memiliki kesadaran untuk mengembangkan pengetahuan dan adaptasi dengan perkembangan saat ini, khususnya bagi pejabat struktural yang sebelumnya telah mengikuti agenda Jatim Retret 2025.
"Jangan biarkan semangat dan hasil dari retret ini menguap begitu saja. Jadikan momentum ini sebagai titik tolak untuk memperkuat gerakan perubahan dan perbaikan tata kelola pemerintahan di seluruh lini," ucap dia.
Ia menekankan bahwa pembekalan yang diikuti kepala dinas, kepala badan, dan kepala biro bertujuan menyelaraskan pemikiran tentang langkah strategis mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan salah satunya menyangkut pemanfaatan AI dalam pelayanan publik.
"Retret ini menjadi momentum berharga untuk memperkokoh tekad bahwa Jawa Timur siap mendukung pelaksanaan Asta Cita selaras dengan Nawa Bhakti Satya untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045," kata dia.
Dia mengatakan pengetahuan yang didapatkan setiap pejabat struktural ketika mengikuti pembekalan harus diimplementasikan secara tepat dan terarah.
"Keberhasilan retret ini tidak diukur dari seberapa aktif diskusi berlangsung, melainkan dari seberapa nyata aksi yang diwujudkan setelah kita kembali ke satuan kerja masing-masing," demikian Khofifah.