Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Sugiono berharap kerja sama dengan Belarus terkait pupuk potash dapat ditingkatkan untuk mendukung program pemerintah dalam menciptakan ketahanan pangan di Indonesia.
Harapan tersebut disampaikan oleh Menlu Sugiono saat menerima kunjungan kehormatan dari Duta Besar Belarus untuk Indonesia Raman Ramanouski pada Kamis (5/6), menurut keterangan Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Jumat.
Belarus merupakan salah satu negara eksportir pupuk potash terbesar di dunia, di mana posisi tersebut menguatkan posisi penting Belarus dalam rantai pasok pupuk dunia.
Dalam bidang perdagangan, kedua negara mencatat peningkatan nilai perdagangan yang cukup signifikan pada 2024 sebesar 44,1 persen dibanding tahun sebelumnya, dengan nilai sebesar 128, 4 juta dolar AS (setara Rp2 triliun).
Dari total perdagangan tersebut, tercatat nilai ekspor Indonesia mencapai 43,6 juta dolar AS (setara Rp708 miliar) atau meningkat sebesar 225 persen.
Untuk itu, Indonesia berharap untuk dapat terus meningkatkan ekspor ke Belarus, di mana arus perdagangan yang positif dengan negara anggota Eurasian Economic Union (EAEU) itu akan dapat membuka peluang ekspansi ekonomi ke kawasan Eurasia.
Selanjutnya, Menlu RI juga mengundang Dubes Belarus untuk bekerja sama memperluas akses pasar dan kontak bisnis antar kedua negara serta mendorong penyelesaian Indonesia – Eurasian Economic Union Free Trade Agreement.
Selain membahas isu bilateral, Sugiono dan Ramanouski juga saling bertukar pandangan mengenai situasi global terkini dan isu-isu multilateral yang menjadi perhatian bersama.
Potash adalah istilah umum untuk berbagai jenis pupuk kalium, khususnya yang berbentuk garam kalium klorida atau kalium sulfat.
Istilah tersebut berasal dari metode lama pembuatan kalium, yaitu dengan merebus abu kayu dalam pot besar (pot-ash) untuk mengumpulkan kalium.
Pupuk potash merupakan sumber kalium yang penting bagi pertanian karena kalium merupakan nutrisi penting bagi tanaman, di mana kalium dapat membantu meningkatkan kualitas panen, retensi air dan rasa tanaman.