Situbondo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur mencatat serapan pupuk subsidi pemerintah jenis Urea dan NPK pada periode Januari hingga 22 April 2025 sudah mencapai 20 persen dari total alokasi pupuk subsidi tahun ini.
"Alhamdulillah penyerapan pupuk subsidi jenis Urea maupun NPK hingga periode April ini sudah mencapai 20 persen," kata Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertangan) Kabupaten Situbondo Muhammad Zaini di Situbondo, Selasa.
Pada 2025, Kabupaten Situbondo menerima alokasi pupuk subsidi jenis Urea 29.960 ton dan NPK sekitar 23.000 ton.
Dia merinci, pupuk subsidi pemerintah pusat untuk jenis Urea yang telah ditebus dan didistribusikan kepada petani yang tersebar di 17 kecamatan di daerah setempat hingga 22 April 2025 lebih kurang 5.992 ton, sedangkan pupuk subsidi NPK yang terserap 4.600 ton.
Ia menjelaskan pupuk jenis Urea dan NPK pada tahun ini diwajibkan ditebus oleh petani untuk mengoptimalkan hasil produksi tanaman padi.
"Pada tahun sebelumnya sebagian besar petani hanya menebus pupuk subsidi Urea saja, namun pada tahun ini diwajibkan ditebus keduanya (Urea dan NPK)," ujar dia.
Menurut dia, jika petani hanya mengandalkan pupuk Urea tentunya akan memengaruhi hasil produksi tanaman padi.
"Oleh karena itu pada tahun ini kami sedikit memaksa atau mewajibkan petani tidak hanya menebus pupuk subsidi jenis Urea saja," katanya.
Berdasarkan data, pada 2024 Kabupaten Situbondo mendapatkan alokasi pupuk Urea subsidi 30.487 ton, sedangkan untuk pupuk subsidi jenis NPK 25.000 ton.