Enam jurnal PTNU tembus Scimago Journal Rank 2025

Surabaya (ANTARA) - Sebanyak enam jurnal di bawah afiliasi Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) berhasil masuk dalam pemeringkatan Scimago Journal Rank (SJR) tahun 2025.

Keenam jurnal tersebut yakni Nazhruna: Jurnal Pendidikan Islam (Q1), Islamic Guidance and Counseling Journal (Q1), Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam (Q2), Journal of Multidisciplinary Applied Natural Science (Q2), Register: Jurnal Ilmiah Teknologi Sistem Informasi (Q3), serta Indonesian Journal of Medical Laboratory Science and Technology (IJMLST) yang menempati peringkat Q4.

Salah satu capaian yang menonjol datang dari IJMLST, jurnal milik Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), yang menembus peringkat Q4 SJR.

Ketua Bidang 4 Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unusa, Dr. Fifi Khoirul Fitriyah, yang juga Ketua Asosiasi Relawan dan Pengelola Jurnal Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (ARJUNU), menyampaikan apresiasi atas capaian tersebut.

“Kami bangga atas pencapaian IJMLST dan lima jurnal lain di bawah naungan ARJUNU. Ini merupakan hasil kerja keras dan komitmen kami untuk terus meningkatkan kualitas jurnal ilmiah di lingkungan PTNU,” ujar Fifi di Surabaya, Jumat.

IJMLST kini menjadi satu-satunya jurnal di Indonesia dalam bidang Analis Kesehatan atau Teknologi Laboratorium Medik yang tidak hanya terindeks Scopus, tetapi juga menyandang akreditasi nasional tertinggi, yakni SINTA 1.

Dr. Fifi berharap keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi jurnal-jurnal ilmiah lainnya di lingkungan PTNU dan perguruan tinggi keagamaan di Indonesia.

“Semoga capaian ini menjadi jariyah intelektual. Kita ingin membangun peradaban ilmu pengetahuan yang maju dengan berbasis pada nilai-nilai keislaman dan kebangsaan,” ucap dosen Program Studi PG-PAUD Unusa tersebut.

Managing Editor IJMLST, Gilang Nugraha, menjelaskan bahwa capaian ini merupakan hasil dari proses panjang dan konsisten sejak IJMLST didirikan pada 2018.

“Sejak awal kami menyadari bahwa untuk bisa terindeks Scopus dan masuk SJR, pengelolaan jurnal harus dilakukan secara profesional. Mulai dari seleksi artikel yang ketat, proses peer review yang objektif, hingga promosi dan jejaring internasional, semuanya dijalankan dengan sungguh-sungguh,” kata Gilang yang juga dosen D4 Analis Kesehatan Unusa.

IJMLST dikenal memiliki standar tinggi dalam proses seleksi naskah. Setiap artikel yang masuk harus memenuhi aspek kebaruan penelitian, metodologi yang valid, serta kontribusi ilmiah yang signifikan.

“Kami percaya bahwa jurnal ilmiah memiliki peran penting sebagai penjaga integritas dan kualitas ilmu pengetahuan,” tambahnya.

Selain menjaga kualitas konten, IJMLST juga aktif melakukan promosi internasional. Strategi yang diterapkan antara lain melalui partisipasi dalam konferensi global, kerja sama akademik lintas negara, dan pemanfaatan media digital.

Hal ini dinilai efektif dalam meningkatkan visibilitas jurnal dan menarik kontribusi dari penulis luar negeri.

Kesuksesan IJMLST juga tidak lepas dari dukungan institusional Unusa, mulai dari pendanaan, infrastruktur teknologi, hingga pelatihan untuk tim editorial.

“Tanpa dukungan dari universitas, pencapaian ini tidak mungkin terwujud. Ini adalah hasil kerja kolektif seluruh elemen kampus,” ujar Gilang.

Dengan capaian ini, IJMLST tidak hanya membawa nama baik Unusa ke panggung internasional, tetapi juga membuka jalan bagi jurnal-jurnal lain untuk meraih prestasi serupa.