Surabaya (Antara Jatim) - Universitas Nadhlatul Ulama Surabaya (Unusa) akan mengkoordinasikan
penerimaan mahasiswa baru (PMB) secara bersama sama dengan Perguruan
Tinggi Nadhlatul Ulama (PTNU) lainnya di seluruh Indonesia.
Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (YARSIS) Prof Dr Ir
Mohammad Nuh DEA, di Surabaya, Jatim, Senin mengatakan langkah ini
diambil selain untuk saling membantu antar-PTNU, juga untuk menghimpun
kekuatan dalam keterbatasan pada masing-masing perguruan.
Mantan Mendikbud itu mengemukakan itu dalam jumpa pers terkait
pelaksanaan rapat pleno yayasan dengan para pemegang saham yang terdiri
dari unsur PBNU, PWNU Jatim, PCNU dan Muslimat Surabaya di Unusa,
Surabaya.
Dia menambahkan, upaya untuk melakukan PMB bersama ini diharapkan
akan dapat memperkuat UNU di seluruh Indonesia, yang memiliki potensi
dan daya dukung berbeda-beda.
"Kekuatan-kekuatan ini jika dihimpun dalam satu wadah akan memiliki
kemanfaatan yang lebih besar bagi perkembangan UNU ke depan," ujar
mantan rektor ITS ini.
Selain untuk melakukan PMB bersama, Unusa juga akan fokus untuk
mengembangkan program pascasarjana (S2) dari program S1 yang sudah ada.
"Hingga kini Unusa telah memiliki 15 program studi, satu di
antaranya program pascasarjana terapan (S2) keperawatan dan program
studi pers," paparnya.
Sementara terkait dengan dua rumah sakit yang ada di bawah naungan
YARSIS, Nuh menjelaskan dua rumah sakit ini akan disiapkan untuk fokus
pada pusat layanan kesehatan ibu dan anak serta kecantikan di RSI A.
YanI dan pusat hemodiahsa dan layanan "home care" akan dikembangkan di
RSI Jemursari.
Nuh juga menyebutkan beberapa rencana pengembangan dari tiga
institusi yang kini berada di bawah naungan YARSIS, termasuk rencana
akan mengakuisisi salah satu RSI di Kabupaten Gresik.
Sementara itu Rektor Unusa, Prof Dr Ir Achmad Jazidie M.Eng
mengatakan, apa yang disampaikan oleh Ketua Yayasan itu adalah bagian
dari program kerja universitas yang telah mendapat dukungan dari
yayasan.
"Untuk tindaklanjut terkait dengan PMB kami sudah melakukan
komunikasi dan menjalin kerja sama dengan beberapa UNU di daerah,"
paparnya.
Dia menambahkan, kalau pun program tersebut tahun ini belum
menjangkau pada seluruh UNU, paling tidak bisa dilakukan dengan beberapa
UNU yang sudah siap seperti UNU Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Timur, dan NTB adalah yang sudah menyatakan kesiapannya untuk
itu.
Sementara terkait dengan pengembangan Program Pascasarjana S2,
Jazidie mengatakan, sebelum usulan untuk mengajukan itu diluncurkan ke
Kementerian, pihaknya akan terlebih dahulu melakukan reakreditasi
terhadap seluruh program studi yang ada.
"Kami memang tidak tergiur untuk membuka program S1, tapi lebih
pada upaya mengembangkan program pascasarjana atau S2 dari program S1
yang sudah ada," imbuhnya.
Jazidie mengungkapkan, hingga kini Unusa telah membuka jalur
undangan, dan sejak awal November telah mendaftar lebih dari 100 calon
mahasiswa baru untuk tahun perkuliahan 2017-2018.
Pihaknya masih membuka kesempatan di jalur ini, adapun seleksi serentak akan diadakan pada Maret 2017.
"Di luar jalur undangan, sebanyak 12 orang sudah dinyatakan
diterima di Fakultas Kedokteran, dua di antaranya mahasiswa yang berasal
dari program Kemitraan Pondok Pesantren," tegasnya.(*)
Unusa Koordinasikan PMB Bersama dengan PTNU Lain
Senin, 26 Desember 2016 17:56 WIB
"Kekuatan-kekuatan ini jika dihimpun dalam satu wadah akan memiliki kemanfaatan yang lebih besar bagi perkembangan UNU ke depan," kata Mantan Mendikbud tahun 2009-2014 Ini.