Surabaya (ANTARA) - Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong (TTL) David Pandapotan Sirait menyatakan sinergi dan koordinasi solid antartim menjadi kunci dalam memecahkan rekor proses pindah muatan atau ship to ship kapal curah kering tercepat dengan waktu 34 menit.
"Capaian ini merupakan bukti nyata bahwa sinergi mampu menciptakan efisiensi luar biasa dalam proses operasional kami," kata David dalam keterangannya di Surabaya, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa rekor tersebut dihitung sejak pelepasan kapal MV Okinawa hingga sandarnya kapal MV Sally. Capaian itu mengalahkan rekor sebelumnya yang tercatat pada tahun sebeumnya dengan durasi 47 menit oleh kapal MV Nikolas D dan MV Darya Ruchi.
David menjelaskan, proses pencapaian rekor dimulai dari pelepasan MV Okinawa, kapal yang mengangkut jagung berbobot 47.300 MT dari Amerika Serikat.
Setelah kapal sepenuhnya lepas dari tambatan, MV Sally yang membawa bungkil kedelai berbobot 26.955 MT dari Brasil itu, langsung melakukan manuver sandar.
Lebih lanjut, menurut David, kelancaran proses tersebut tidak lepas dari kesiapan dan kerja sama erat antara tim operasi TTL, tim pelayanan kapal Pelindo Regional 3, PT Pelindo Marine Service, serta agen pelayaran dari kedua kapal.
Ia menegaskan, capaian ini menjadi representasi komitmen TTL untuk terus berinovasi dan meningkatkan layanan, sejalan dengan fokus strategis Pelindo pada 2025.
Efisiensi tersebut, lanjutnya, tidak hanya memangkas waktu tunggu kapal, tetapi juga meningkatkan produktivitas tambatan secara signifikan.
Selain itu, kecepatan dalam proses ship to ship dinilai berkontribusi langsung terhadap efisiensi logistik nasional, sejalan dengan upaya menekan biaya transportasi laut.
“Kami akan terus mendorong peningkatan kinerja agar TTL menjadi pelabuhan yang semakin andal dan kompetitif,” ujarnya.
Dirut: Sinergi jadi kunci TTL pecahkan rekor proses "ship to ship"
Kamis, 10 April 2025 16:14 WIB

MV Okinawa saat bersandar di Pelabuhan Terminal Teluk Lamong Surabaya, beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-TTL
sinergi mampu menciptakan efisiensi luar biasa dalam proses operasional kami