Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan kesiapan instansi terkait dalam mewujudkan perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah yang aman, lancar, dan nyaman di wilayah setempat.
Gubernur Khofifah menghadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Ketupat 2025 yang dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo di Halaman Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis.
"Apel ini menjadi bukti kesiapan seluruh jajaran terkait dalam memastikan kelancaran perayaan Idul Fitri 1446 H, termasuk arus mudik dan balik Lebaran di Jawa Timur," kata Khofifah.
Apel tersebut turut dihadiri Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Wakil Menteri Perhubungan RI Suntana, jajaran petinggi Mabes Polri, serta Forkopimda Jawa Timur.
Operasi Ketupat Semeru 2025 akan berlangsung selama 17 hari, mulai 23 Maret hingga 8 April 2025, dengan melibatkan 15.231 personel gabungan yang terdiri dari 9.458 personel Polda Jatim, 1.404 personel TNI, serta 5.369 personel dari berbagai pemangku kepentingan lainnya.
Selain itu, pos pengamanan dan pelayanan terpadu juga telah disiapkan sejak 19 Maret 2025, dengan total 149 pos pengamanan, 41 pos pelayanan, dan 13 pos terpadu.
"Dengan jumlah personel dan fasilitas yang ada, insya Allah mudik Lebaran 2025 di Jatim dapat berjalan aman dan lancar," ujar Khofifah.
Khofifah juga mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati selama perjalanan mudik, menjaga kesehatan, serta memperhatikan kondisi kendaraan.
"Bagi pemudik yang merasa lelah, silakan beristirahat di rest area atau pos pelayanan mudik yang telah disiapkan," katanya.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa Operasi Ketupat 2025 mengusung tagline "Mudik Aman, Keluarga Nyaman".
"Operasi ini berlangsung pada 23 Maret hingga 8 April 2025 di delapan Polda prioritas dan 26 Maret hingga 8 April 2025 di 28 Polda lainnya," ujar Kapolri.
Pemerintah pusat juga telah menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) yang mengatur pembatasan operasional angkutan barang, penerapan rekayasa lalu lintas, penyeberangan laut, penghentian pekerjaan konstruksi, serta pengalihfungsian jembatan timbang sebagai tempat istirahat pemudik.
"Dengan adanya SKB ini, diharapkan dapat mengurai kepadatan arus lalu lintas selama periode mudik," kata Kapolri.
Sebagai langkah antisipasi, Polri juga menyediakan layanan darurat 110 yang dapat diakses masyarakat selama 24 jam.
Usai apel, Kapolri bersama Mendagri, Gubernur Khofifah, Kepala BMKG, serta Forkopimda Jatim melakukan pengecekan kesiapan pasukan dan sarana pendukung operasional di lapangan.