Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jatim memperkuat sinergi guna memastikan kelancaran arus mudik dan libur panjang Idul Fitri 1446 H di wilayah setempat.
Khofifah dalam keterangan diterima di Surabaya, Sabtu menegaskan pentingnya kesiapan lintas sektor, termasuk antisipasi logistik, kondisi cuaca, posko kesehatan, serta keamanan pemudik.
"Lebaran kali ini bersamaan dengan liburan panjang. Kerja sama, koordinasi, dan komunikasi semua pihak harus berjalan dengan baik," kata Khofifah.
Ia mengingatkan masyarakat untuk memperhatikan jadwal operasional Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk yang akan ditutup pada 28 Maret pukul 17.00 hingga 30 Maret pukul 06.00 karena bertepatan dengan Hari Raya Nyepi.
Selain itu, ia meminta kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem, terutama di beberapa daerah dengan curah hujan tinggi seperti Pacitan, Ngawi, Mojokerto, dan Banyuwangi.
Demi keselamatan pemudik, Khofifah juga menginstruksikan penguatan fasilitas kesehatan di jalur rawan kecelakaan.
"Puskesmas harus tetap buka 24 jam untuk memastikan pertolongan pertama bagi korban kecelakaan," ujarnya.
Polda Jatim akan menggelar Operasi Ketupat Semeru 2025 pada 23 Maret–8 April, dengan melibatkan 15.231 personel gabungan. Sebanyak 149 pos pengamanan, 41 pos pelayanan, dan 13 pos terpadu disiapkan di jalur strategis mudik.
Selain itu, stok bahan bakar dan LPG dipastikan dalam kondisi aman oleh Patraniaga Jatimbalinus.
Masyarakat juga diimbau untuk memanfaatkan layanan darurat jika membutuhkan bantuan selama perjalanan.
Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin menekankan pentingnya mitigasi penumpukan di Pelabuhan Ketapang, dengan penyebarluasan informasi jadwal operasional sejak dini.
"Kapolres dan Dandim harus memetakan potensi kerawanan. Informasi penutupan pelabuhan harus disampaikan dengan jelas agar masyarakat tidak terjebak antrean panjang," ujarnya.