Surabaya (ANTARA) - Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Fuad Benardi, mendukung usulan pemberlakuan kembali tarif masuk Jembatan Suramadu untuk pengembangan infrastruktur wisata serta perawatan jembatan yang selama ini menelan anggaran besar.
"Kemarin saya berdiskusi dengan teman-teman Dewan Jatim dari Dapil Madura. Banyak yang menyarankan agar Suramadu kembali seperti dulu, menjadi jembatan berbayar. Jika Pemkot Surabaya dan Pemkab Bangkalan setuju, serta diperlukan regulasi dari provinsi, kami siap mendukung," kata Fuad saat dihubungi di Surabaya, Senin.
Fuad mengungkapkan biaya perawatan Jembatan Suramadu sangat besar yaitu mencapai Rp400 miliar sehingga melaluI penerapan tarif masuk maka nantinya biaya perawatan bisa diambil dari retribusi.
"Perawatannya itu biayanya tidak sedikit, bisa mencapai ratusan miliar. Daripada terus membebani negara, sistem ticketing dapat digunakan untuk renovasi dan pemeliharaan jembatan," ujarnya.
Selain aspek perawatan, Fuad juga menyoroti potensi besar pengembangan wisata di sekitar kawasan Suramadu yang apabila dikelola dengan baik maka dapat menjadi destinasi wisata baru yang menarik bagi wisatawan.
"Pemerintah Surabaya dan Bangkalan memiliki rencana kerja sama untuk menghidupkan kawasan Suramadu. Jika berhasil maka sektor ekonomi, pariwisata, dan UMKM akan berkembang sehingga masyarakat tidak hanya sekadar melintasi jembatan, tetapi juga menikmati berbagai atraksi wisata di dua daerah tersebut," jelasnya.
Lebih lanjut, Fuad berharap pengembangan kawasan Suramadu dapat mengurangi urbanisasi warga Madura ke Surabaya serta menghapus stigma bahwa Pulau Madura merupakan salah satu daerah termiskin di Jawa Timur.
"Saya berharap kawasan Suramadu bisa berkembang, sehingga masyarakat Madura tidak perlu lagi banyak yang urbanisasi ke Surabaya. Ini bisa memperbaiki perekonomian di Madura sendiri," ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya juga menyatakan kesiapan untuk bekerja sama dengan Kabupaten Bangkalan dalam pengembangan wisata di kawasan Suramadu.
Jika rencana ini terealisasi, kawasan Suramadu berpotensi menjadi ikon wisata baru di Jawa Timur sekaligus memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar.