Malang, Jawa Timur (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 8 Surabaya mengubah pola operasi kereta api tujuan Stasiun Malang, imbas kecelakaan antara Kereta Api Kertanegara dan sebuah truk di KM 174+816 antara Stasiun Kras-Stasiun Ngadiluih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Senin.
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 8 Surabaya Luqman Arif di Kota Malang, Senin, mengatakan kereta api yang perjalanannya terdampak kecelakaan tersebut, yakni Malioboro Ekspres
"Kami sampaikan bahwa perjalanan Kereta Api Malioboro Ekspres relasi Purwokerto - Malang akan mengalami perubahan pola operasi, menjadi Kertosono - Mojokerto - Sidoarjo - Malang," kata Luqman.
Pengubahan pola operasi kereta api tersebut lantaran jalur lintas di Kediri - Blitar tidak dapat dilewati setelah insiden kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 11.00 WIB.
Pihak KAI Daop 8 Surabaya pun meminta maaf atas diambil keputusan pengalihan operasi kerat api tersebut.
"Kami menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan kereta api atas ketidaknyamanan yang terjadi akibat gangguan perjalanan ini," ujarnya.
Saat ini, PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 8 Surabaya masih terus memantau perkembangan situasi di wilayah Daerah Operasi 7 Madiun.
Kemudian melanjutkan dengan memberikan pembaruan informasi kepada pelanggan, terkait penanganan pada peristiwa kecelakaan antara Kereta Api Kartanegara dengan sebuah truk itu.
"KAI berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik dan memastikan keselamatan serta kenyamanan perjalanan kereta api tetap menjadi prioritas utama," ucapnya.
Insiden kecelakaan terjadi antara Kereta Api Kertanegara dengan truk bermuatan pupuk di pelintasan tanpa palang pintu yang posisinya berada di antara Stasiun Kras-Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Rokhmad Makin Zainul menyesalkan dengan kejadian tertempernya kereta api dengan truk bermuatan pupuk tersebut.
Menurut dia, kejadian itu tidak hanya menyebabkan sarana dan kendala gangguan operasional perjalanan kereta api tetapi juga menyebabkan awak kereta api mengalami luka-luka.
