Magetan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan, Jawa Timur menggelar gerakan pangan murah (GPM) secara masif untuk stabilitas pasokan dan harga bahan pokok di wilayah setempat, utamanya dalam momentum Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Ketahanan Pangan (DLHKP) Magetan Awang Arifaini Rudin di Magetan, Selasa mengatakan kegiatan GPM tersebut dilakukan bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional yang melibatkan juga Bulog, pabrik gula, dan sejumlah distributor pangan.
"GPM ini merupakan bentuk stabilisasi harga pangan pada bulan ramadhan dan hari raya idul fitri 1446 H, sebagaimana arahan Bappanas setiap daerah kabupaten/kota dan provinsi harus menyelenggarakan program gerakan pangan murah," ujar Awang di sela kegiatan GPM di kawasan Alun-Alun Magetan.
Semua komoditas yang disediakan dalam kegiatan GPM tersebut dijual ke masyarakat dengan harga di bawah HET atau pasaran. Sehingga meningkatkan daya beli masyarakat.
Komoditas yang dijual antara lain beras, minyak goreng, gula pasir, telur ayam, bawang merah, bawang putih, cabai.
"GPM ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan dan aksebilitas pangan yang terjangkau bagi masyarakat," katanya.
Setiap harinya, GPM digelar mulai pukul 15.00 WIB sampai habis selama bulan Ramadhan, yakni dari tanggal 3 sampai dengan 23 Maret 2025.
"Silakan bagi masyarakat ingin memanfaatkan momentum ini untuk mendapatkan bahan pangan murah dibandingkan harga pasaran," kata Awang.
Dengan adanya Gerakan Pangan Murah, Pemerintah Kabupaten Magetan berharap dapat membantu masyarakat menghadapi potensi kenaikan harga serta menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Magetan.