Surabaya (ANTARA) - Sebanyak 28 mahasiswa asing atau mahasiswa internasional dari berbagai negara yang sedang melaksanakan program pertukaran pelajar di ITS Surabaya mengunjungi Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS), Kamis, (20/2).
Dalam kunjungan itu, peserta program pertukaran pelajar selama satu semester itu dipandu staf International Office ITS Emharis Gigih Pratama dan staf MAS untuk mengelilingi masjid nasional itu, diantaranya lantai 2 masjid, Menara 99m, dan Air Mancur.
"Masjid ini cantik dan indah arsitekturnya. Kami sudah mempelajari Islam di negara kami, tapi kami ingin tahu fakta riil di Indonesia, ternyata ramah, tenang, damai, dan masyarakatnya suka membantu," kata Elias, mahasiswa asal Norwegia.
Sementara itu, staf International Office ITS Emharis Gigih Pratama menjelaskan mahasiswa internasional yang baru dua minggu tiba di Surabaya itu berasal dari Perancis, Belanda, Rusia, Jerman, Belgia, Norwegia, Senegal, dan Filipina.
"Biasanya, kami mengajak mahasiswa internasional itu melakukan city tour di tengah kota, tapi kali ini kami lakukan rute baru, karena mereka melihat banyak masjid di negara kita dan mereka ingin tahu isi di dalamnya, sebab tidak semua masjid bisa dimasuki," katanya.
Menanggapi kunjungan mahasiswa asing itu, Sekretaris Badan Pelaksana Pengelola (BPP) MAS H Helmy M Noor menyatakan bangga bila MAS menjadi destinasi internasional mahasiswa ITS.
"Mudah-mudahan bisa menjadi referensi wisata dan edukasi dalam bidang arsitek dan lingkungan, karena Masjid Al-Akbar memiliki sedikit pilar atas peran dari arsitektur ITS, sehingga ruang utama sangat longgar dan bisa menampung belasan ribu orang (jamaah)," katanya.
Selain arsitekturnya, Masjid Al-Akbar juga peduli lingkungan. "Limbah air wudhu yang ada dialirkan ke tanaman. Kami juga punya Urban Farming, Green House, dan sebagainya," katanya.
Satu lagi, katanya, MAS juga peduli dengan Generasi Z Islami (GenZI). "Tidak hanya jamaah lansia, baik laki-laki maupun ibu-ibu muslimah, kami juga memberi kesempatan GenZI untuk melakukan kajian agama ala kaum muda dan berbagai kreasi lainnya yang sesuai mereka," katanya.
Sebelumnya (19/2), Departemen Matematika, Fakultas Sains dan Analitika Data ITS Surabaya juga bekerjasama dengan LP Maarif NU Surabaya mengadakan Pelatihan Guru Matematika yang diikuti 35 guru SMP/MTs Maarif dan melibatkan enam dosen ITS.