Ketua KJPL Terima Penghargaan "Tjap Balai Pemoeda"
Senin, 28 Mei 2012 14:36 WIB
Surabaya - Ketua Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan (KJPL) Indonesia Teguh Ardi Srianto menerima penghargaan berupa piagam “Tjap Balai Pemoeda” karena dinilai berpartisipasi dalam melestarikan cagar budaya lingkungan.
Menurut Direktur Surabaya Heritage Society Freddy Handoko Istanto, Senin, penghargaan tersebut merupakan kali keempat diberikan lembaganya kepada pada insan media dan warga Surabaya yang memiliki kepedulian tinggi pada pelestarian cagar budaya.
"Mas Teguh layak mendapatkannya. Semangat dan upaya dalam penyelamatan lingkungan di Surabaya sudah terbukti dan banyak sekali ide-ide cemerlangnya demi lestarinya lingkungan," kata Freddy.
Penghargaan itu sendiri sudah diberikan di Surabaya, Minggu (27/5), dan disaksikan Wakil Walikota Surabaya Bambang Dwi Hartono, Direktur Utama Panca Wira Usaha Jatim Arif Affandi, dan Pimpinan Institut Francaiz.
Freddy mengatakan, KJPL Indonesia sebagai lembaga dan organisasi para jurnalis yang punya konsentrasi pada upaya pelestarian dan penyelamatan lingkungan sudah membuat beberapa gebrakan yang selama ini terlihat jelas di lapangan.
"Beberapa upaya yang dilakukan, selain penyelamatan kawasan Konservasi Mangrove di pesisir Surabaya, juga cara mengedukasi masyarakat untuk menjaga kualitas air Kali Surabaya. Melalui peran jurnalis, sudah terbukti," tukas dia.
Dengan penghargaan tersebut, lanjut Freddy, diharapkan KJPL Indonesia di bawah koordinasi Teguh Ardi Srianto bisa lebih baik lagi dalam menjaga kelestarian cagar budaya lingkungan di Surabaya, yang juga menjadi modal Surabaya di bidang pariwisata.
"Kami berharap, sosok Teguh Ardi Srianto sebagai aktifis lingkungan dan jurnalis ada yang bisa menduplikasi. Sehingga ke depan akan lebih banyak insan media yang kreatif dengan upayanya menjaga kelestarian cagar budaya di Surabaya," tuturnya.
Sementara itu, Teguh Ardi Srianto bangga dengan penghargaan ini. Namun ia mengaku tidak mengharapkan penghargaan dalam bentuk apapun dan hanya ingin melihat Surabaya semakin hijau dan lingkungan tidak tercemar apapun.
"Penghargaan ini menjadi cambuk untuk lebih berperan lagi menjaga lingkungan. Kami sebenarnya tidak menginginkan penghargaan ini, karena hijaunya lingkungan khususnya di Surabaya menjadi lebih penting dari semua itu. Semoga masyarakat juga lebih sadar tentang fungsi lingkungan," kata reporter Radio Suara Surabaya tersebut. (*)