Banyuwangi (ANTARA) - Pengelola Taman Wisata Alam Ijen mulai memberlakukan pembayaran tiket masuk menerapkan nontunai melalui aplikasi Kode Respons Cepat Standar Indonesia (Quick Response Code Indonesian Standard/QRIS).
Kepala Seksi Konservasi BKSDA Wilayah V Banyuwangi Dwi Putro Sugiarto, di Banyuwangi, Sabtu, menjelaskan bahwa implementasi pembayaran tiket masuk menggunakan QRIS ke tempat wisata alam Kawah Ijen yang terletak di antara Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso itu, untuk memudahkan wisatawan membeli tiket.
"Jadi, pembayaran nontunai tiket masuk ke Kawah Ijen sudah diberlakukan sejak Jumat (31/1) kemarin, dan sebelumnya juga sudah dilakukan uji coba pembayaran menggunakan QRIS," ujarnya.
Dwi Putro menjelaskan, pembayaran tiket masuk TWA Kawah Ijen adalah arahan dari kementerian bahwa pembayaran tiket semua destinasi wisata alam wajib nontunai melalui aplikasi QRIS yang bertujuan untuk memudahkan wisatawan di loket.
Pembayaran tiket wisata alam menggunakan QRIS selain memudahkan dalam transaksi, menurutnya pula, juga dapat meningkatkan kepercayaan pengunjung karena lebih transparan, mengingat uang tiket tersebut akan terekam dan masuk ke kas negara.
"Pembayaran tiket masuk wisata alam ini sudah menjadi kewajiban, dan petugas tidak lagi menerima pembayaran tunai," katanya.
Dwi Putro menambahkan, TWA Kawah Ijen yang dikenal dengan api birunya itu menjadi tujuan wisata alam favorit wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara, khususnya pada momentum libur panjang.
Ia menyebutkan, selama libur panjang Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek 2025 tercatat sekitar 3.600 orang wisatawan nusantara dan mancanegara mendaki ke puncak Gunung Ijen dan menikmati pemandangan alam kawah.
"Selama libur panjang Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek 2025, pengunjung Kawah Ijen dalam beberapa hari mencapai ribuan, kalau normalnya libur akhir pekan sekitar 600 orang pengunjung," kata Dwi Putro.
Pengelola TWA Kawah Ijen mulai terapkan pembayaran tiket nontunai
Sabtu, 1 Februari 2025 16:45 WIB

Penambang belerang berjalan di tepi Kawah Ijen. ANTARA/Novi Husdinariyanto