Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mengingatkan fenomena yang marak saat ini "Banjir sarjana" sehingga meminta agar lulusan perguruan tinggi terampil dan mampu menghadapi tantangan ke depan.
Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah mengemukakan fenomena "Banjir sarjana" adalah banyaknya lulusan sarjana yang perlu berupaya lebih keras untuk lebih unggul diantara lulusan yang lain.
"Fenomena ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kurang cocok antara kompetensi lulusan dengan kebutuhan pasar kerja, kurangnya pengalaman kerja, serta minimnya jiwa kewirausahaan," katanya di sela menghadiri wisuda ke-58 jenjang diploma, sarjana terapan, sarjana, magister dan profesi Universitas Kadiri (Unik) di GOR Unik, Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu.
Ia menilai, sudah seharusnya mahasiswa untuk menerjang segala tantangan, sehingga setiap lulusan harus terus belajar dan mengembangkan diri.
"Jangan hanya mengandalkan ijazah, beranilah berwirausaha, tingkatkan peluang dan berkolaborasi, serta jadilah pribadi yang berintegritas," kata dia.
Ia menambahkan di kawasan Kediri dan sekitarnya telah terbuka berbagai peluang dengan hadirnya Bandara Internasional Dhaha Kediri sehingga kesempatan itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh seluruh masyarakat.
Dirinya berharap, para lulusan perguruan tinggi dapat ikut kontribusi mendorong perekonomian di sekitar bandara dengan membuka berbagai usaha.
"Semoga para lulusan ini juga dapat memberikan kontribusi nyata dan membawa kemajuan bagi Kota Kediri serta Indonesia di masa mendatang," ujar dia.
Dirinya juga mengucapkan selamat atas keberhasilan para sarjana tersebut menyelesaikan studi di perguruan tinggi. Terdapat 974 mahasiswa yang ikut wisuda dalam kegiatan tersebut.
"Kini waktunya berbaur dengan masyarakat, melangkah ke dunia nyata yang penuh dengan tantangan dan peluang. Sekaligus menjadi saat yang tepat untuk mengaplikasikan keahlian dan pengetahuan yang diperoleh selama studi," kata dia.
Ia pun berharap pihak kampus juga terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menghadirkan inovasi dalam menghubungkan mata kuliah serta kegiatan intra kampus yang linier dengan kebutuhan zaman saat ini.
"Universitas ini menjadi katalisator perubahan bagi Kota Kediri melalui berbagai program pengabdian masyarakat, penelitian, dan pengembangan. Universitas telah berkontribusi nyata dalam meningkatkan IPM Kota Kediri yang pada tahun 2024 tercatat berada di angka 81,88," kata Pj Wali Kota.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Dyah Sawitri, Ketua Pembina Yayasan Sudanco Supriyadi Walisongo IGG Heru Marwanto, dan Rektor Universitas Kadiri Djoko Rahardjo.