Surabaya (ANTARA) -
Ketua DPD Golkar Kota Surabaya, Arif Fathoni saat dikonfirmasi di Kota Surabaya, Selasa mengatakan bahwa, keberadaan fasilitas rehabilitasi narkotika sangat dibutuhkan di Surabaya.
"Sampai hari ini formula medis yang paling memungkinkan agar memutus ketergantungan terhadap narkotika melalui proses rehab. Kalau Surabaya sudah punya rumah rehabilitasi untuk pecandu, Insya Allah akan menyelamatkan generasi muda kita yang sudah terlanjur terpapar bahaya narkoba," ujar politisi yang akrab disapa Toni ini.
Keberadaan fasilitas rehabilitasi tersebut, perlu disiapkan untuk menangani warga Surabaya yang terjerumus jerat obat terlarang itu bisa diselamatkan.
Korban penyalahgunaan obat terlarang tersebut, lanjutnya, masih memiliki harapan untuk membangun masa depannya. Pemerintah harus hadir untuk menyentuh seluruh lapisan masyarakat tak terkecuali para generasi muda yang ingin lepas dari jerat narkoba.
Kemudian, adanya pemusnahan 15 kilogram narkotika jenis sabu yang dilakukan Polrestabes Surabaya beberapa waktu lalu, bisa menjadi gambaran bahwa potensi peredaran narkoba di Surabaya dan penyalahgunaan masih membayangi wilayah tersebut.
Dimana produk hukum tersebut mengatur tentang tugas dan wewenang pemerintah daerah dalam penyelenggaraan P4GNPN, pencegahan, antisipasi dini, penanganan, rehabilitasi, Tim Terpadu P4GNPN daerah, kerja sama, partisipasi masyarakat, pembinaan hingga pengawasan.
Ia pun menaruh optimisme terhadap usulannya tersebut, pasalnya, ia memahami betul sosok Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Menurutnya, Wali Kota Eri sangat konsen dan yang menaruh perhatian besar kepada generasi penerus Surabaya. Sehingga keberadaan rumah rehabilitasi diharapkan bisa didirikan, dengan pelayanan gratis.
"Saya yakin usulan ini akan direalisasikan beliau dalam waktu dekat. Karena ini kebutuhan masyarakat Surabaya. Hal ini juga semakin meneguhkan dan menguatkan bahwa pemkot melindungi masa depan generasi penerus. Mudah-mudahan nantinya juga bisa gratis," katanya.