Surabaya (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, Jairi Irawan, meminta pemerintah mengkaji ulang wacana libur sekolah selama bulan Ramadan agar tidak menimbulkan dampak negatif, terutama bagi siswa dan orang tua.
"Jangan sampai kebijakan ini diambil secara tergesa-gesa tanpa mempertimbangkan tantangan yang ada saat ini. Kita harus realistis melihat kondisi zaman sekarang," ujar Jairi saat dihubungi di Surabaya, Jumat.
Jairi mengungkapkan kekhawatiran bahwa libur panjang tanpa pengawasan justru berpotensi meningkatkan risiko anak terpapar aktivitas negatif, seperti penggunaan teknologi tanpa kontrol.
Data menunjukkan, tercatat traffic gim daring meningkat hingga 20 persen selama ngabuburit atau saat menunggu berbuka puasa selama Ramadan 2024. Hal tersebut menandakan ada perubahan pola perilaku siswa saat libur.
Sebagai solusi, politisi Partai Golkar ini mengusulkan penyesuaian kurikulum selama Ramadan alih-alih menerapkan libur penuh.
"Sekolah bisa tetap berjalan dengan mengurangi porsi pelajaran umum dan menambah pelajaran agama," kata Jairi.
Ia juga menyarankan kegiatan keagamaan yang melibatkan tokoh agama, seperti pengajaran kitab klasik Aqidatul Awam dan Sulam Safinah yang diharapkan dapat menguatkan pendidikan agama siswa sekaligus meringankan kekhawatiran orang tua.
"Kegiatan seperti ini akan membuat Ramadan menjadi waktu yang bermakna bagi siswa tanpa meninggalkan rutinitas pendidikan. Orang tua pun tidak perlu khawatir dengan aktivitas anak yang tidak terpantau," katanya.
Jairi menekankan pentingnya pemerintah, terutama Kementerian Agama, untuk mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak sebelum memutuskan kebijakan tersebut.
"Kebijakan ini harus berdampak positif, bukan malah menambah beban masyarakat," tuturnya.
Adapun, Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025 telah ditetapkan pada 14 Oktober 2024, namun belum mencakup ketetapan mengenai libur sekolah penuh selama Ramadhan.
"Kami berharap pemerintah tidak gegabah. Semua harus dipersiapkan dengan matang agar kebijakan ini benar-benar memberikan manfaat," tutur Jairi.
DPRD Jatim minta pemerintah kaji ulang wacana libur sekolah saat Ramadhan
Jumat, 3 Januari 2025 9:09 WIB
Jangan sampai kebijakan ini diambil secara tergesa-gesa tanpa mempertimbangkan tantangan yang ada saat ini. Kita harus realistis melihat kondisi zaman sekarang.