Sidoarjo, Jawa Timur (ANTARA) - Kepala Kepolisian Resor Kota (Ka Polresta) Sidoarjo Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Christian Tobing menyatakan pihaknya mengerahkan 600 personel untuk mengamankan perayaan malam pergantian tahun di Sidoarjo, Jawa Timur.
"Polresta Sidoarjo menekankan upaya-upaya profesional namun tetap humanis dalam mengantisipasi peningkatan pergerakan masyarakat pada malam tahun baru nanti," kata Tobing dalam keterangan yang diterima di Sidoarjo, Selasa.
Tobing meminta seluruh personel yang bertugas agar bersinergi dengan baik bersama personel dari TNI, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sidoarjo, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) serta seluruh stakeholder terkait demi menciptakan perayaan pergantian tahun yang tertib, nyaman dan aman di wilayah Sidoarjo.
Bersama Dishub Sidoarjo, Tobing meminta para personel untuk aktif dalam membaca titik-titik keramaian serta melakukan rekayasa lalu lintas jika dirasa perlu. Terutama di wilayah batas kota untuk mengantisipasi kepadatan di wilayah tengah kota Sidoarjo.
Terlebih, ia mengamanatkan para personel untuk terus siaga dalam mengantisipasi warga yang ditengarai membawa senjata tajam (sajam), membawa dan menyalakan petasan, ataupun membawa narkoba dan minuman keras (miras) untuk dikonsumsi.
"Personel harus siaga demi mengantisipasi warga yang membawa sajam, narkoba dan miras," kata Tobing.
Di sisi lain, Tobing juga menjelaskan para personel akan diterjunkan di berbagai macam objek vital di wilayah Sidoarjo seperti tempat perbelanjaan, tempat ibadah, serta tempat-tempat wisata yang diyakini akan menjadi titik kepadatan.
Selain itu Tobing juga mengimbau masyarakat untuk melaksanakan perayaan pergantian tahun di wilayah masing-masing untuk meminimalisir potensi kekacauan. Ia juga berharap masyarakat tak terlalu larut dalam euforia pergantian tahun demi menjaga ketertiban dan kenyamanan bersama.
Ia juga meminta masyarakat melakukan kegiatan-kegiatan yang lebih positif seperti beribadah dan berdoa bersama di kediaman masing-masing.
Terakhir, Tobing menekankan pendekatan secara humanis dalam menghadapi masyarakat demi menghindari gesekan antara antara aparat dengan warga.
"Yang terpenting personel harus tetap humanis kepada warga," tegas Tobing.