Jakarta (ANTARA) - Pelatih timnas Filipina Albert Capellas membantah timnya memiliki kelemahan di bola mati setelah kebobolan tiga gol dari situasi tersebut dari tiga pertandingan yang sudah dimainkan.
Hal ini dikatakan Capellas pada jumpa pers, Jumat, satu hari menjelang pertemuan melawan Indonesia pada laga terakhir Grup B ASEAN Cup 2024 di Stadion Manahan, Solo, besok Sabtu (21/12) pukul 20.00 WIB.
“Itu adalah tindakan yang disayangkan, dan dalam sepak bola terkadang hal itu terjadi,” kata Capellas.
Tiga gol yang bersarang ke gawang Filipina sejauh ini semuanya berasal dari bola mati lawan. Pertama, mereka kebobolan melalui tendangan bebas melawan Myanmar, kemudian kebobolan satu gol melalui tendangan pojok, masing-masing melawan Laos dan Vietnam.
Menurut Capellas, timnya sudah berusaha mengantisipasinya dengan baik. Namun, kata dia, memang ada beberapa situasi yang tidak menguntungkan di sepak bola, terkhusus untuk timnya saat ini yang hanya mampu meraih tiga kali hasil imbang dengan skor 1-1 dari tiga pertandingan.
“Saya pikir tim kami layak mendapatkan lebih banyak poin dibandingkan yang kami miliki saat ini di klasemen,” jelas dia.
Sementara itu, pada kesempatan berbeda, pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong menyoroti kelamahan permainan Filipina di tengah kritikan yang tertuju pada tim Garuda yang belum mampu menyarangkan gol dari open play atau skema terbuka.
Empat gol yang diciptakan Indonesia dari tiga pertandingan semuanya berasal dari bola mati, dengan tiga di gol berasal dari lemparan jauh Pratama Arhan dan satu gol berasal dari situasi tendangan sudut.
Pelatih asal Korea Selatan itu memandang situasi ini menguntungkan timnya pada laga nanti yang sudah terlatih mencetak gol dari bola mati.
“Justru sebaliknya, saya yang harus bertanya. Mengapa Filipina kebobolan dari situasi set piece semua, bukan dari open play,” kata pelatih 54 tahun tersebut.
Duel Indonesia dan Filipina besok malam akan menentukan langkah keduanya yang sama-sama memiliki peluang lolos ke semifinal.(*)