Bulog Divre Jatim Minta Gapoktan Aktif
Senin, 16 April 2012 17:02 WIB
Bojonegoro - Kepala Perum Bulog Divre Jatim Rito Angky Pratomo meminta sebanyak 323 gabungan kelompok tani (gapoktan) di wilayahnya yang sudah terdaftar dan menjalin kontrak, bisa aktif melakukan pembelian gabah dan beras pada 2012.
"Kalau tiga kali kami beri peringatan masih juga tidak aktif, akan kami 'penalti'," katanya dalam sosialisasi Keppres No.3 tahun 2012 di Bojonegoro, Senin.
Acara sosialisasi diikuti sekitar 40 pengurus Gapoktan di Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, juga dihadiri Kepala Kantor Binmas Ketahanan Pangan Pemkab Bojonegoro, Iskandar.
Ia menjelaskan dari 323 gapoktan di Jatim itu, baru 118 gapoktan yang aktif dalam pengadaan beras dan gabah dengan pemasukan yang masih minim.
Ia mencontohkan, di Bojonegoro, Lamongan dan Tuban dengan jumlah 40 gapoktan yang terdaftar, baru ada lima gapoktan yang aktif dengan pemasukan 963,6 ton setara beras.
"Di Malang, Probolinggo, Banyuwangi, kondisinya sama saja, banyak gapoktan yang kurang aktif," ucapnya, mengungkapkan.
Usai sosialisasi, Angky menyatakan, pihaknya akan terus berusaha mendorong, semua gapoktan di Jatim, aktif di dalam pengadaan beras dan gabah. Caranya, dengan langsung mendatangi gapoktan di berbagai daerah di Jatim, seperti yang dilakukan di Bojonegoro.
"Mereka kami minta langsung menjalin kontrak dalam pengadaan beras dan gabah, tidak usah berlama-lama, yang penting langsung kerja," ujarnya, menegaskan.
Lebih lanjut ia menjelaskan, Bulog Divre Jatim dalam pengadaan tahun ini diproyeksikan bisa melakukan pembelian 1,1 juta ton setara beras. Target tersebut, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan perolehan dalam dua tahun terakhir yang hanya 411 ribu ton dan 615 ribu ton setara beras.
"Kami optmistis bisa mencapai target itu, banyak daerah potensial di Jatim, mulai Bojonegoro, Jember, Banyuwangi, juga daerah lainnya," katanya, menegaskan.
Ia menyebutkan, per 14 April dalam pengadaan beras dan gabah yang diperoleh dari 13 Bulog Subdivre di Jatim, dari prognosa sebesar 314.909 ton setara beras bisa terealisasi 290.201 ton setara beras. Pencapaian itu tertinggi di Indonesia, dan diurutan kedua Bulog Divre Jateng dengan jumlah 248.889 ton setara beras dan diurutan ketiga Bulog Divre Sulawesi Selatan 90.228 ton setara beras.
"Target kami, akhir April bisa memperoleh sekitar 400 ribu ton setara beras," tukasnya.
Sementara itu, Kepala Bulog Subdivre III Bojonegoro, Damin Hartono menyatakan, dalam menjalin kontrak pengadaan beras dan gabah dengan gapoktan di Bojonegoro, Tuban dan Lamongan tidak ada patokan pasti jumlahnya juga waktu pelaksanaannya.
"Bergantung kekuatan gapoktan, tapi semakin banyak semakin baik," katanya, menjelaskan.