Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menyiagakan satuan tugas (satgas) penanggulangan bencana hidrometeorologi yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu di kota ini.
Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah, di Kediri, Kamis. mengemukakan berdasarkan prediksi musim hujan 2024/2025 yang diterbitkan Stasiun Klimatologi Jawa Timur - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, musim hujan di Kota Kediri terjadi pada dasarian III Oktober 2024 hingga dasarian I Mei 2025.
"Dengan prediksi sifat hujan di atas normal dan puncak musim hujan pada Januari 2025, kami perlu segera mengambil langkah strategis dalam mengantisipasi dan meminimalisir dampak bencana yang terjadi. Perlu dilakukan upaya-upaya dalam rangka peningkatan kewaspadaan menghadapi kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi dengan dampak lebih luas," katanya.
Ia mengatakan beberapa waktu terakhir di Kota Kediri terus dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Bahkan, akibat dari tingginya curah hujan menyebabkan debit air naik. Dalam cuaca seperti itu potensi pohon tumbang, banjir dan potensi dampak lain dari angin kencang juga meningkat frekuensinya.
Di Kota Kediri, daerah yang terdampak bencana yakni Kelurahan Mojoroto, Bujel, dan Ngampel. Rumah-rumah warga terdampak atapnya, ada yang rusak ringan, sedang, hingga berat.
Pj Wali Kota juga menjelaskan Gubernur Jawa Timur juga telah mengimbau perihal kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi tahun 2024/2025. Pemerintah daerah diminta mempersiapkan berbagai hal menghadapi bencana itu.
Beberapa di antaranya mengaktifkan satuan tugas penanggulangan bencana di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. Kemudian penertiban baliho semipermanen dan ranting, penguatan lereng dan pembersihan saluran irigasi atau saluran air.
Selain itu, juga penguatan drainase dan pengecekan seluruh sarana prasarana dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi, pembersihan sungai dari sampah dan enceng gondok yang berpotensi menyumbat proses pembuangan air dan beberapa tindakan lainnya.
Ia menekankan bahwa Kota Kediri siap menghadapi ancaman bencana dengan meningkatkan kesiapsiagaan personel dan peralatan, serta melatih respons personel atau aparat dan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana.
"Sehingga bisa meminimalisir dampak kejadian bencana, seperti kerusakan sarana prasarana, timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, dan dampak psikologis. Dengan demikian, dapat mewujudkan Kota Kediri yang tangguh menghadapi bencana," kata dia.
Dalam kegiatan ini juga hadir Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Timur Gatot Soebroto yang menyerahkan bantuan dan diterima Pj Wali Kota Kediri untuk diserahkan kepada BPBD Kota Kediri.