Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menargetkan rilis kedua INA Digital pada awal 2025.
“Targetnya mudah-mudahan awal 2025 untuk rilis ya,” kata Menteri PANRB Rini Widyantini di kawasan Tebet, Jakarta, Rabu.
Selain itu, Rini menjelaskan bahwa saat ini Kementerian PANRB masih melakukan beragam uji coba, dan tidak ingin terburu-buru merilis INA Digital tahap kedua.
“Kami khawatir ada kebocoran data, kemudian juga ada kesulitan-kesulitan mengakses. Itu terus dicek,” ujarnya.
Oleh sebab itu, dia menekankan Kementerian PANRB sangat memperhatikan dan menyiapkan aspek keamanan INA Digital dengan saksama.
Rini menjelaskan bahwa rilis pertama INA Digital sebelumnya masih mengujicobakan tiga layanan, yakni INApas, INAku, dan INAgov.
“INApas itu digital untuk ID (identitas digital), kemudian INAku itu untuk layanan moment of life (momen kehidupan) dari lahir sampai meninggal, lalu INAgov untuk layanan government (pemerintahan) kepada para ASN (aparatur sipil negara), dan ini masih baru rilis pertama diujicobakan kepada ASN,” jelasnya.
Sebelumnya, presiden ke-7 RI Joko Widodo meluncurkan INA Digital sebagai penyedia solusi terpadu berbagi layanan digital pemerintah di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (27/5).
Selanjutnya, pada hari Senin (30/9), Pemerintah merilis tahap pertama INA Digital dengan melibatkan 40.000 partisipan guna memberikan masukan dari penggunaan platform penyediaan layanan publik tersebut.
“Dengan 10.000 sampai 40.000 pengguna, nanti feedback-nya (umpan baliknya) akan segera kami evaluasi, akan segera kami perbaiki," ujar Menteri PANRB pada saat itu, Abdullah Azwar Anas.