Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menggelar Lomba Masak Berbahan Baku Ikan Kota Kediri sebagai upaya untuk meningkatkan angka konsumsi ikan di kota ini.
Penjabat (Pj) Wali Kota Kediri Zanariah mengungkapkan Indonesia sebagai negara maritim dan negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki potensi kekayaan sumber daya ikan yang beraneka ragam dan melimpah di hampir sebagian wilayah.
"Hal ini sesungguhnya merupakan anugerah terbesar bagi Bangsa Indonesia, yang dapat didayagunakan sebagai penggerak ekonomi nasional, penyedia lapangan kerja, penghasil devisa serta pendukung terwujudnya ketahanan pangan dan gizi nasional," katanya di Kediri, Minggu.
Ia menyebut dengan melimpahnya sumber daya ikan tak sedikit hasil penelitian menyampaikan bahwa belum menjamin tingginya tingkat konsumsi ikan di masyarakat.
"Padahal seperti yang kita dengar ikan mengandung banyak manfaat di dalamnya dan penting untuk memenuhi kebutuhan gizi. Terutama pada anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan agar tidak terkena stunting," kata dia.
Pj Wali Kota Kediri menjelaskan di Kota Kediri pada tahun 2023 angka konsumsi ikan masih relatif rendah sebesar 38,97 kilogram per kapita per tahun. Namun dari tahun ke tahun sudah mengalami peningkatan, yakni tahun 2021 sebesar 32,60 kilogram per kapita per tahun meningkat di tahun 2022 menjadi 34,80 kilogram per kapita per tahun.
Menurut dia, rendahnya tingkat konsumsi ikan ini bisa jadi dipengaruhi oleh faktor kebiasaan masyarakat yang memang tidak hidup di pesisir. Sehingga terasa asing dengan konsumsi ikan.
Ia mengatakan melihat mudahnya akses mendapat ikan segar seperti di pasar, sudah saatnya mendorong tingkat konsumsi ikan di masyarakat. Salah satunya dengan mengenalkan dan menghadirkan menu ikan yang variatif di meja makan.
"Dengan beragamnya jenis ikan saya yakin sebenarnya kita mampu untuk membuat berbagai menu olahan ikan. Bahkan tidak melulu harus ikan impor seperti salmon. Di Indonesia banyak sekali ikan yang harganya murah namun kandungan gizinya tinggi," kata dia.
Zanariah menambahkan sebagai bentuk stimulus meningkatnya konsumsi ikan melalui varian menu, Pemkot Kediri melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri bersama Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Kota Kediri mengadakan lomba masak berbahan baku ikan.
Kompetisi ini diikuti oleh 46 kelurahan yang ada di Kota Kediri. Lomba ini bertujuan untuk menciptakan berbagai menu variatif berbahan dasar ikan yang nantinya dapat mendorong angka konsumsi ikan di Kota Kediri.
Menurut dia, hal ini juga mendorong kepedulian masyarakat tentang penting dan serunya mengonsumsi ikan.
"Saya diberitahu kalau salah satu menu yang diduplikasi ini telah memenangkan lomba di tingkat Provinsi Jawa Timur yakni pepes lele krawu ampok oseng daun bayam. Dari namanya saja sudah terbayang enaknya pasti nanti yang disajikan lebih enak lagi. Saya harap menu-menu kreasi bisa dijadikan menu PMT juga," kata dia.
Dalam lomba yang digelar di SMKN 3 Kediri ini, masakan dari para peserta dinilai oleh tiga dewan juri, yakni Pokja 3 TP PKK Kota Kediri Chef Agus Syafruddin, Chef Profesional dari City Hub Chef Agus Pinarko, dan Lembaga Pelatihan Kerja Elvita Fajar Mulia Suntari.
Juara I berhasil diraih oleh Kelurahan Pakunden, juara II Kelurahan Burengan, dan juara III Kelurahan Dermo. Sementara juara harapan I Kelurahan Rejomulyo, juara harapan II Kelurahan Mojororo, dan juara favorit Kelurahan Ngletih.
Turut hadir dalam kegiatan itu Ketua Forikan Kota Kediri Novita Bagus Alit, Kepala DKPP Kota Kediri Moh. Ridwan, Kepala OPD terkait, Camat, Ketua Umum Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi) Nasional Hayono Isman, dan tamu undangan lainnya.