"Ikan biasanya lebih ramah di kantong masyarakat. Karena variasi ikan banyak dengan berbeda-beda harganya juga, tinggal disesuaikan," kata Arumi Bachsin dalam kampanye gemar makan ikan di Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Rabu.
Ia mengatakan jenis lauk lain seperti daging, kambing, ayam itu juga bagus, namun yang mudah diserap oleh tubuh dan harganya lebih ramah adalah ikan. Selain itu, ikan juga mengandung Omega 3 yang bagus untuk pertumbuhan anak-anak.
Ia menambahkan, angka konsumsi ikan di Jatim terus mengalami kenaikan dan saat ini mencapai 45 kilogram per kapita per tahun.
"Saya ingin angka itu bisa lebih. Terlebih lagi, Indonesia adalah negara maritim yang produksi ikan juga berlimpah," kata istri Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak tersebut.
Ia juga intensif melakukan kampanye gemar makan ikan, sebagai dorongan untuk masyarakat lebih banyak mengonsumsi ikan, salah satu caranya dengan menggelar lomba memasak dengan bahan baku dari ikan.
"Banyak masyarakat yang kemudian malas, karena ikan dibersihkan susah, amis, sehingga anak-anak tidak mau makan. Solusinya, lomba masak baik ikan air laut dan tawar, sehingga bisa diimplementasikan ibu-ibu di rumah," ucap Arumi.
Ketua Forikan Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar menambahkan konsumsi ikan sangat penting bagi tubuh manusia dari segala usia, baik balita, remaja, dewasa bahkan lansia. Hal ini karena kandungan gizi di dalam ikan sangat komplit untuk mendukung pertumbuhan fisik, otak, dan kesehatan.
Bunda Fey, sapaan akrabnya mengungkapkan dahulu tingkat konsumsi makan ikan di Kota Kediri di bawah, namun saat ini sudah menjadi lebih bagus.
"Alhamdulillah dari tahun ke tahun konsumsi ikan meningkat. Pada tahun 2021, konsumsi ikan tercatat 29,16 kilogram per kapita per tahun. Angka ini meningkat 0,02 persen dibanding tahun 2020. Padahal itu saat kondisi pandemi. Kami bersyukur masih ada peningkatan," kata Bunda Fey.
Ia mengatakan, saat ini tingkat konsumsi ikan di Kota Kediri sudah mencapai 32,6 kilogram per kapita per tahun.