Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur saat ini fokus mengupayakan perbaikan sejumlah infrastruktur yang rusak terdampak bencana alam beberapa pekan terakhir.
"Tentu infrastruktur-infrastruktur yang terdampak ini butuh biaya yang nggak sedikit ya. Jadi kita putar otak bagaimana percepatan pemulihan," kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin di Trenggalek, Kamis.
Mas Ipin, sapaan akrab Bupati Nur Arifin, menyebut bahwa infrastruktur yang terdampak kerusakan itu di antaranya adalah beberapa titik jalan poros desa di Desa Karang Tengah akibat longsornya tembok penahan jalan.
Kemudian juga rumah warga hingga sekolah di wilayah yang terancam longsor.
"Beberapa titik di wilayah Panggul mengalami tanah longsor, banjir dan juga pergeseran abrasi sungai," imbuhnya.
Untuk menanggulangi itu, Pemkab Trenggalek bakal melakukan upaya perbaikan bertahap.
Perbaikan bertahap itu dilakukan karena keterbatasan fiskal Trenggalek. Mas Ipin menyebut perbaikan itu bakal dilakukan dengan skala prioritas.
"Ibaratnya membangun yang belum terbangun saja kita kesulitan finansialnya, apalagi yang sudah terbangun. Seperti ini, jalannya masih bagus, terus terkena longsor ini kan ibaratnya kerja dua kali. Bahasa Jawanya: mindon gaweni," ujarnya.
Untuk menanggulangi dampak bencana itu, Mas Ipin bakal memanfaatkan dana emergency untuk perbaikan sementara waktu, sembari menyusun perencanaan perbaikan jangka panjang.
Pihaknya pun bakal berupaya untuk menambah dukungan anggaran perbaikan.
"Langkah terdekat kita coba nanti mendata semua dulu, terus kemudian mencoba kita kalau ada pergeseran anggaran yang ada di ruang yang sama, kita gunakan dulu untuk pemulihan-pemulihan bencana," jelasnya.
Untuk diketahui, rentetan bencana alam melanda wilayah Kecamatan Panggul beberapa waktu lalu, akibat hujan yang mengguyur dengan intensitas tinggi sejak 27 November hingga 1 Desember.
Merujuk data BPBD Trenggalek, bencana alam berupa banjir dan tanah longsor mengakibatkan kerusakan sejumlah infrastruktur. Selain itu, bencana alam itu juga merusak sejumlah rumah warga.
"Untuk infrastruktur kita lakukan perbaikan bertahap, yang terpenting sekarang warga-warga yang terdampak dipastikan, kita kolaborasi pendanaannya untuk meringankan beban mereka," katanya.