Bojonegoro - Bupati Bojonegoro, Jatim, Suyoto, menyerahkan bantuan sebanyak 15 ribu bibit pohon matoa dan 1.000 bibit sawo kepada warga di 15 desa di Kecamatan Ngasem dan Kalitidu, yang masuk kawasan ring I migas Blok Cepu di daerah setempat, Kamis. "Pohon matoa ini sangat cocok ditanam di Bojonegoro, hasilnya bisa menunjang ekonomi keluarga karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi," kata Kepala Dinas Perhutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Bojonegoro, Achmad Djupari, di sela-sela pelaksanaan acara penyerahan bibit matoa di Bojonegoro, Kamis. Penyerahan bibit matoa tersebut dilaksanakan di jalan baru sepanjang 300 meter di Desa Ngunut, Kecamatan Dander, yang baru rampung dibangun oleh Mobil Cepu Limited (MCL), berikut jembatan dengan panjang bentang 16 meter. Dalam acara itu, sekaligus Suyoto juga meresmikan pemanfaatan jalan baru yang menghubungkan Desa Dander, Kecamatan Dander, ke Desa Ngasem, Kecamatan Ngasem, lewat Desa Ngunut, Kecamatan Dander. Menurut Djupari, matoa (Pometia pinnata), yang asalnya dari Papua, tergolong pohon besar dengan tinggi rata-rata 18 meter dan memiliki diameter rata-rata maksimum 100 cm. "Umumnya pohon matoa bisa berbuah setelah berumur lima tahun, dan hanya berbuah sekali dalam setahun," katanya, menjelaskan. Ia mengaku, sudah pernah melihat pohon matoa yang berbuah di Bojonegoro dan hasil buahnya, tidak jauh berbeda dengan buah matoa di tempat asalnya di Papua."Baik rasanya, juga bentuknya tidak mengalami perubahan, meskipun ditanam di Bojonegoro," tuturnya meyakinkan. Yang jelas, menurut dia, bantuan bibit matoa dan sawo tersebut, sekaligus bisa bermanfaat untuk penghijauan di kawasan desa-desa yang masuk kawasan ring I migas Blok Cepu di Kecamatan Ngasem dan Kalitidu. "Paling tidak kalau tanaman itu ditanam di rumah warga rata-rata empat pohon, baik bibit matoa dan sawo, ke depan bisa lebih menghijaukan desa kawasan migas Blok Cepu," katanya, menambahkan. Sementara itu, menurut "Field Public & Government Affairs Manager" MCL, Rexy Mawadirja, pihaknya membangun jalan sepanjang 300 meter dengan jembatan sepanjang 16 meter di Desa Ngunut, Kecamatan Dander membutuhkan waktu selama tiga bulan. "Yang jelas jalan yang baru dibangun ini siap dimanfaatkan masyarakat," katanya, menambahkan. (*)
Berita Terkait
Desa Bojonegoro Minta MCL Naikkan Sewa Tanah
23 Juli 2013 08:17
Bupati: Blok Cepu Simpan Potensi Konflik Sosial
14 Agustus 2012 22:24
Produksi Minyak Blok Cepu Bojonegoro Meningkat
23 Juli 2012 20:54
Bupati Bojonegoro Janjikan Pembangunan Ekonomi Berkelanjuan
20 Juli 2012 15:11
DPRD Bojonegoro Batalkan Rapat Bahas Blok Cepu
12 Juli 2012 14:18
Pemuda Bojonegoro Tuntut Dipekerjakan Di Blok Cepu
28 Juni 2012 12:23
Kontraktor Lokal Bojonegoro Blokade Kawasan Blok Cepu
25 Juni 2012 18:17
Bupati: Perda Migas Bojonegoro Tidak Salahi Ketentuan
22 Juni 2012 21:19
