Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menyiapkan anggaran Rp18 miliar untuk penguatan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang akan menjadi pendukung di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE).
"Anggaran Rp18 miliar itu dikhususkan untuk UKM pendukung JIIPE akan diberikan dalam bentuk pelatihan mulai dari pelatihan produk, standardisasi hingga packaging," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Diskop UKM) Jawa Timur, Endy Alim Abdi Nusa di Surabaya, Senin.
Lanjutnya, anggaran Rp18 miliar tersebut berasal dari pemerintah pusat dalam bentuk Dana Alokasi Khusus (DAK) yang memang difokuskan pada peningkatan kualitas UKM yang diproyeksikan menjadi pendukung industri di JIIPE.
"Kami berusaha bagaimana pelaku UKM lokal bisa menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi baru JIIPE itu," ujar Endy.
Sementara itu, Diskop UMKM pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jatim 2025 mendapat tambahan anggaran Rp29 miliar dan Rp 18miliar DAK dari Kementerian Koperasi untuk UKM pendukung JIIPE.
Diperkirakan ada 10 ribu UKM berpeluang menjadi pendukung di JIIPE yang disebut menjadi sentral pertumbuhan ekonomi baru.
Endy mengatakan sebanyak 10 ribu UKM itu baru sekitar 30 persen dari total UKM yang ada di Gresik yakni mencapai 30 ribu berdasarkan data Kementerian Koperasi.
Ia menjelaskan nantinya UKM akan didorong dan didukung untuk menjadi entitas pendukung pemenuhan kebutuhan industri di JIIPE seperti dari sisi makanan dan minuman, furnitur, alat kantor( dan sebagainya.
"Di sana kan karyawannya banyak butuh supporting dari UKM," ujarnya.
Endy menuturkan Dinas Koperasi UKM akan mengidentifikasi kebutuhan industri di JIIPE yang bisa dipenuhi dari para pelaku UKM.
"Ini yang berusaha diidentifikasi. Kami akan berkomunikasi dengan JIIPE untuk identifikasi kebutuhan yang bisa didukung UKM sekitar atau Jawa Timur," tuturnya.