Surabaya (ANTARA) - Kementerian Sosial Republik Indonesia menggelar khitan massal gratis untuk anak disabilitas di Kota Surabaya sekaligus memperingati Hari Disabilitas Internasional, Minggu.
"Alhamdulillah hari ini bersamaan dengan di Jakarta, kami dari Kemensos RI melaksanakan kegiatan Hari Disabilitas Internasional 2024. Kebetulan di Surabaya dan di Solo mengadakan kegiatan khitanan massal untuk anak-anak berkebutuhan khusus dan anak-anak disabilitas. Ini dalam rangka untuk pemenuhan hak kesehatan untuk anak anak," ujar Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemensos, Fatma Saifullah Yusuf.
Fatma mengatakan kegiatan khitanan massal di Surabaya diikuti 85 anak penyandang disabilitas dan berkebutuhan khusus. Sementara di Solo diikuti 55 anak.
Ia menyampaikan bahwa di Hari Disabilitas Internasional 2024 Kemensos RI juga menggelar kegiatan sosial lain seperti operasi katarak dan pemberian program bantuan khusus.
"Banyak sekali kegiatan kita untuk kegiatan sosial di Hari Disabilitas Internasional. Ada pelaksanaan operasi katarak, kemudian kita memberikan bantuan kepada anak-anak disabilitas, kepada para lansia," ujar istri Mensos Saifullah Yusuf ini.
Fatma berharap program khitanan massal anak disabilitas itu bisa juga diadakan di daerah lain sebagai komitmen Kemensos tersebut terhadap kesehatan anak-anak disabilitas.
"Kegiatan semacam ini mudah-mudahan bisa terlaksana di beberapa provinsi yang lain. Insya Allah dengan Dharma Wanita Kementerian Sosial akan mengadakan khitanan massa di semua sentra atau di empat sentra terbesar atau terpadu dan ini adalah momentum yang sangat baik untuk adik-adik disabilitas," katanya.
Dalam kesempatan tersebut Fatma memberikan bantuan berupa Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) kepada 126 penyandang disabilitas dan anak berkebutuhan khusus di Surabaya Raya dan Solo Raya.
Bantuan yang diserahkan berupa 85 paket khitan dan nutrisi anak berkebutuhan khusus di Surabaya Raya, 41 paket khitan dan nutrisi anak berkebutuhan khusus di Solo Raya, empat unit kursi roda adaptif, satu unit alat bantu dengar, satu unit protese atas lutut, satu unit orthosis berupa Angkle Foot Orthosis (AFO), serta satu unit orthosis berupa Denis Brown Splint (DBS).
Total bantuan yang diserahkan senilai Rp192.060.000.
Dia menyampaikan harapan dan keinginannya agar para penyandang disabilitas bahagia dan mendapatkan tempat seperti masyarakat umum.
"Mereka memiliki hak yang sama dengan orang-orang seperti kita, berhak untuk bahagia dan mendapatkan tempat di masyarakat. Tetap semangat," tuturnya.