Ponorogo, Jatim (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur telah memulai proses pembagian kuota haji untuk tahun 2025 dengan total 414 kursi yang tersedia.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Ponorogo, Marjuni, Senin, menyatakan, dari jumlah tersebut 392 kuota diberikan berdasarkan nomor urut pendaftaran, sementara 22 lainnya dialokasikan untuk jamaah haji prioritas seperti lanjut usia (lansia).
"Ini adalah porsi awal. Pemberangkatan haji 2024 bisa saja memberikan dampak pada kuota yang tersedia untuk tahun 2025. Kami berharap ada penambahan kuota seiring dengan perkembangan situasi," ujarnya.
Lanjut dia, meskipun jumlah kuota untuk 2025 berkurang dibandingkan tahun sebelumnya yang memperoleh 418 kursi, pihaknya tetap optimistis jumlah tersebut bisa bertambah.
Hal ini dikarenakan kemungkinan adanya perubahan dalam kuota pemberangkatan.
Saat ini, Kemenag Ponorogo juga tengah melakukan verifikasi terhadap calon jamaah haji untuk memastikan bahwa mereka benar-benar siap berangkat.
Proses verifikasi ini diharapkan selesai pada 27 November 2024 untuk memastikan tidak ada kuota yang terbuang percuma.
"Verifikasi kami lakukan untuk memastikan calon jamaah yang terdaftar sudah siap untuk berangkat, apakah ada yang menunda atau membatalkan. Beberapa jamaah mengajukan penundaan karena alasan tertentu, seperti tinggal di luar negeri atau menunggu penggabungan mahram," jelas Marjuni.
Beberapa lainnya, katanya, sudah meninggal dunia namun belum ada pengalihan kuotanya, sementara sebagian lainnya terus menunda keberangkatan setiap tahun.
Dari hasil verifikasi sementara, sebanyak 250 calon jamaah telah memastikan kesiapan mereka untuk berangkat pada Mei 2025.
Marjuni juga menyarankan agar calon jamaah segera mengurus pembuatan paspor sebagai langkah awal dalam proses pemberkasan.
"Para jamaah yang siap berangkat sebaiknya segera mengurus paspor, sekaligus menunggu pengumuman resmi mengenai Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dari pemerintah pusat," kata Marjuni.
Kemenag Ponorogo terus memantau kesiapan para calon jamaah, termasuk mereka yang masih antre, untuk memastikan bahwa kuota haji yang ada digunakan sebaik-baiknya dan setiap kursi diisi oleh jamaah yang benar-benar siap.